Gaza, mu4.co.id – Sejak 9 Oktober, Israel mengepung penuh wilayah Gaza dan memutus aliran listrik, pasokan bahan bakar, air, dan makanan. Termasuk pembangkit listrik di Rumah Sakit Al Shifa.
Bahkan Israel tidak mengizinkan siapa pun masuk atau keluar dari gedung RS Al Shifa hingga para dokter tak berdaya dan memilih menyimpan jenazah di halaman rumah sakit tersebut hingga menumpuk. Sebab siapa pun yang mencoba menguburkan mereka maka berisiko ditembak tentara Israel.
Baca juga: Pasien Kritis dan Bayi di Inkubator Tewas Satu per Satu di RS Al Shifa Gaza
Dalam laporan Middle East Eye, Selasa (14/11/2023), warga Palestina mengatakan tank, pesawat tempur, dan penembak jitu (sniper) Israel yang mengelilingi rumah sakit tersebut telah mengadopsi kebijakan tembak untuk membunuh dan tidak membeda-bedakan antara petugas medis, warga Palestina yang terluka, maupun mereka yang mencari perlindungan di dalam tembok rumah sakit.
Salah satu jurnalis terakhir yang tersisa di Al Shifa, Mustafa Sarsour menggambarkan kondisi di sana, para dokter meninggalkan jenazah di halaman rumah sakit agar tidak membusuk di dalam. Tidak ada listrik untuk lemari es agar dapat menyimpan jenazah.
Ia memperkirakan ada 100 jenazah yang tersisa di bawah kekuasaan alam dan hewan liar. “Anjing-anjing liar dan hewan-hewan lainnya menggigit dan memakan jenazah-jenazah tersebut,” katanya kepada Middle East Eye.
Baca juga: Masjid Khalid bin Al Waled di Gaza Rata dengan Tanah Akibat Dijatuhi Bom Militer Israel
Sarsour juga melihat hewan liar itu memakan jenazah, tetapi tidak ada yang bisa bergerak karena penembak jitu dan quadcopter Israel menembak siapa pun yang keluar dari gedung rumah sakit. Ia menggambarkan kengerian menyaksikan orang-orang di dalam rumah sakit melihat jenazah kerabat mereka dinodai.
Dalam salah satu kasus, ia menceritakan seorang wanita menyaksikan tubuh saudara laki-lakinya dianiaya oleh anjing jalanan. “Itu sangat mengerikan saat dia menonton, tidak bisa bergerak atau melakukan apapun,” tuturnya.
Sumber: Republika