Gaza, mu4.co.id – Israel kembali targetkan rumah sakit dalam serangan udara yang membabi buta. Usai menghancurkan Rumah Sakit Al-Ahli, kini Israel membom sebuah Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza. Yaitu satu-satunya Rumah Sakit (RS) dengan fasilitas medis yang merawat pasien kanker di Gaza, Senin (30/10/2023) malam.
Tidak hanya itu, RS tersebut juga terancam berhenti beroperasi di tengah blokade total Israel, karena pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar, serta mereka terpaksa menghentikan beberapa layanan, seperti radiologi.
Serangan Israel ini menyasar titik utama fasilitas medis, pada pukul 17.30 waktu setempat, beruntungnya tidak ada pasien atau tim medis di lantai tersebut pada saat itu.
Baca juga: Meski Dalam Suasana Mencekam, 166 Bayi Lahir Setiap Hari di Gaza
“Lantai tiga yang digunakan untuk pemberian anestesi, langsung terkena serangan artileri Israel, yang merusak dinding, jendela, pipa tabung oksigen, pipa air, dan kabel listrik,” ucap Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina Dr. Subhi Skaik dikutip Aljazeera, Selasa (31/10/2023).
RS Kanker di Gaza tersebut sudah mulai beroperasi sejak tahun 2017 lalu, dan memiliki 10.000 pasien kanker, dengan 156 tempat tidur untuk pasien kanker serta 100 tempat tidur tambahan.
Selama beberapa hari terakhir, Israel intens melancarkan serangan udara ke daerah sekitar RS Persahabatan Turki-Palestina. Serangan itu membahayakan nyawa para tenaga medis dan pasien di RS tersebut.
“Kami khawatir rumah sakit akan diserang lagi dan pasien kami akan terbunuh di tempat tidur mereka, dan kami khawatir tentang kesejahteraan staf kami, tetapi kami akan terus melakukan pekerjaan kami. Ini adalah kewajiban kami,” tambah Skeik.
Padahal, menghancurkan RS merupakan suatu hal yang dilarang dalam hukum perang. Namun, Israel mengabaikannya. Israel berdalih bahwa pengeboman RS itu sebagai lokasi bersembunyi pasukan Hamas berserta cadangan roketnya.
Dan sampai saat ini, diketahui tercatat sebanyak 8.306 orang di Palestina telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu. Bahkan menurut keterangan ketua UNICEF lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Gaza setiap harinya.
Sumber: cnnindonesia.com