Kebumen, mu4.co.id – Kebumen akan menambah satu geopark lagi untuk diakui oleh UNESCO Global Geopark (UGGP), membuat Indonesia memiliki 10 geopark yang diakui UNESCO.
Geopark Kebumen terkenal karena kekayaan jenis batuannya dan dianggap sebagai The Best Evidence of Plate Tectonic Theory serta menjadi situs geologi terlengkap se-Asia Tenggara.
Geopark Kebumen tidak hanya kaya akan situs geologinya, tetapi juga memiliki kekayaan budaya dan biodiversitas yang melimpah. Hal ini menjadikan Kebumen sebagai lokasi yang strategis bagi pelajar dan peneliti yang ingin melihat bukti proses singkapan batuan yang berasal dari lantai dasar samudera jutaan tahun yang lalu.
Saat ini, Geopark Kebumen sedang dalam tahap assessment dan menunggu kedatangan asesor UGGP untuk melakukan penilaian lapangan yang dijadwalkan pada bulan Juni atau Juli mendatang.
Sebelumnya, Geopark Kebumen telah mengajukan proposal pada Januari dan berhasil lolos klasifikasi dari UGGP untuk maju ke tahap penilaian lapangan.
“Nah alhamdulillah ya kita udah melalui tahap itu (peninjauan dokumen proposal) sekarang tinggal menunggu assessor datang sekitar Juni atau Juli tahun ini,” ucap Riza Ristiani, Ketua Kebumen Geopark Youth Forum, dilansir dari detik travel, Sabtu (20/4).
Bergabungnya Geopark Kebumen dengan UGGP dianggap akan membawa branding baru bagi pariwisata Kebumen. Proses pengakuan UGGP yang sulit dengan banyaknya indikator dan persyaratan berstandar global membuat masyarakat Indonesia khususnya Kebumen merasa bangga atas pencapaian tersebut.
“Untuk dapat diakui oleh UNESCO, suatu geopark itu harus memenuhi persyaratan yang kompleks semisal harus ada geosite yang bernilai global, kalau ternyata Geopark Kebumen berhasil melalui tahap itu masyarakat Kebumen harus berbangga hati dan menjaga kekayaan alam yang ada karena berarti geopark kita lulus standar internasional,” kata Wahyu Saputra, staff konservasi Kebumen Geopark Youth Forum.
Riza juga berharap agar masyarakat tak hanya berusaha untuk meraih gelar UGGP saja, namun juga dapat menjaga kelestarian alam agar tercipta pembangunan yang berkelanjutan.
“Tujuan utamanya justru bukan mendapat gelar UGGP tapi pembangunan berkelanjutannya. Kalau semua aspek geopark dan pembangunan berkelanjutan jalan tentu masyarakat akan merasakan manfaatnya. Alam lestari, budaya terjaga dan masyarakat juga merasakan manfaat ekonomi,” tutup Riza.
Sumber: detik travel