Yogyakarta, mu4.co.id – Hajjah Amronah Fadhil mewakafkan harta miliknya kepada H. Ahmad Muhajir Hanifi, S.Ag sebagai nazhir (pengelola) atas nama Persyarikatan Muhammadiyah yang dilaksanakan pada Senin (15/12) di KUA Kapanewon Berbah, Sleman.
Ikrar Wakaf bernomor WT.2/200/2025 itu dibacakan di hadapan Pejabat Pembuat Akte Ikrar Wakaf (PPAIW) yaitu Dulrohman, S.Ag, serta disaksikan perwakilan Muhammadiyah, KUA, dan Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua MPW PWM DIY, Dr. Jarot Wahyudi, SH, MA menjelaskan, wakaf tersebut berupa tanah sawah seluas 652 m2 yang di atasnya berdiri rumah baru serta wakaf produktif tanah sawah seluas 745 m2 di Tegalsari, Tegaltirto, Berbah, Sleman.
Baca Juga: Cek Fakta Beredarnya Kabar Marbot Masjid yang Wakafkan 12 SPBU Kepada Muhammadiyah!
Wakaf senilai Rp7 miliar itu merupakan wakaf keempat Hajjah Amronah Fadhil dan diamanahkan kepada Persyarikatan Muhammadiyah Cabang Berbah.
“Semoga kita semua bisa amanah memanfaatkan wakaf beliau Hajjah Amronah. Sebagai nadzir kita wajib menjaga agar aset wakaf ini dikembangkan sesuai dengan Ikrar beliau,” ujar Dr. Jarot Wahyudi dikutip dari laman PDM Sleman DIY, Kamis (18/12).
Wakaf tersebut akan dimanfaatkan sebagai Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Berbah, Gedung Da’wah Hajjah Amronah Fadhil, Kantor LazisMu Berbah, serta kegiatan keislaman lainnya, termasuk pengelolaan wakaf sawah produktif.
“Semoga Hj. Amronah Fadhil beserta keluarga mendapatkan ganjaran pahala yang tidak berhenti senantiasa terus mengalir. Semoga Allah memudahkan kami selaku wakil Nadzir untuk mengelola wakaf tersebut.” ucap H. Ahmad Muhajir Hanifi, SAg selaku Ketua PCM Berbah.
Baca Juga: Kader Muhammadiyah Kampar Wakafkan Miliaran Untuk PDM Kampar
Sebagai wakif, Hajjah Amronah Fadhil mengungkapkan rasa syukur karena diberi jalan kebaikan untuk mewakafkan seluruh hartanya. Ia berharap wakaf tersebut membawa manfaat bagi dirinya, keluarga, serta kemaslahatan umat Islam dan warga Muhammadiyah.
“Semoga semua yang diwakafkan memberikan manfaat kepada diri dan keluarga, dan juga bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat Islam dan warga besar Muhammadiyah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh asetnya telah diwakafkan, termasuk rumah tinggal di Karangkajen yang sudah diwakafkan sebelumnya, sehingga wakaf tanah ini menjadi yang terakhir.
(PDM Sleman DIY)
