Yaman, mu4.co.id – Mohammed Abdul Salam, Juru bicara kelompok Ansarallah (Houthi) Yaman, menyinggung perihal aksi Malaysia yang melarang kapal kargo Israel berlabuh di pelabuhannya dan meminta semua negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengikuti langkah Malaysia.
“Operasi angkatan laut Yaman tidak menjadi sumber kekhawatiran bagi siapa pun kecuali entitas Zionis yang mendorongnya untuk menghentikan agresinya dan menghentikan pengepungannya terhadap Gaza, dan seluruh dunia harus mengambil posisi ini dan tidak membiarkan entitas ini melampaui batas, melanggar semua batasan yang ada. nilai-nilai dan kesucian,” ungkap Abdul Salam di postingan akun X resminya.
Baca juga: Pemerintah Malaysia Larang Kapal yang Berafiliasi dengan Israel Masuk Pelabuhan!
Pada Rabu (20/12/2023), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan keputusan untuk memberlakukan larangan maritim terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, khususnya ZIM (perusahaan pelayaran terbesar Israel).
Larangan total terhadap kapal-kapal tujuan Israel yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dan menuju pelabuhan Israel tersebut menyebabkan banyak perusahaan raksasa pelayaran mengubah arah dan menghindari jalur air tersebut sama sekali.
Tidak hanya itu, Angkatan Bersenjata Yaman dan Kelompok Houthi pun melakukan langkah yang lebih berani, yaitu dengan melakukan blokade dan menyerang kapal-kapal berentitas Israel di Laut Merah. Mereka menegaskan selain kapal berentitas Israel, pelayaran-pelayaran internasional dinyatakan aman untuk melalui rute Laut Merah.
Baca juga: Perang Gaza Disebut Bakal Jadi Kiamat Baru di Dunia!
Sumber: tribunnews.com