Jakarta, mu4.co.id – Peretas (hacker) bernama “Bjorka” kembali beraksi dengan membocorkan 128 juta data SIM card warga Indonesia di forum gelap, Selasa (21/10/2025).
Kabar kebocoran tersebut pertama kali muncul lewat akun TikTok @hens4308, yang membagikan tangkapan layar dari forum gelap (dark web) tempat data itu dijual.
Dalam keterangan tersebut, kebocoran itu terjadi pada 20 September 2025 lalu. Data tersebut memiliki ukuran 8 GB yang berisi data NIK, nomor telepon, operator, hingga tanggal registrasi kartu berbagai operator seluler di Indonesia, yang diduga berasal dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Akun TikTok itu bahkan menyebut dalam kebocoran ini, salah satu tokoh publik Roy Suryo yang termasuk menjadi korban. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan terkait kevalidan data-data tersebut.
Baca juga: Bjorka Asli Ternyata Belum Tertangkap dan Klaim Bocorkan 341 Ribu Data Pribadi Polri!
Berkaitan dengan hal itu, Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan kebocoran data simcard atau nomor HP merupakan kasus lama. Diketahui, pada tahun 2022, pengguna Twitter membagikan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa 1,3 miliar data pendaftaran Simcard atau kartu ponsel di Indonesia bocor.
“Itu data lama yang bocor. Bukan tidak valid, tetapi data yang sudah bocor di daur ulang seakan-akan bocor. Padahal sebelumnya memang sudah bocor. Aneh isu ini diulang-ulang.”kata Alfons, Selasa (21/10/2025).
Sebelumnya, sempat terjadi penangkapan “Bjorka palsu” pada September lalu, dan kini Bjorka muncul kembali. “Kalian pikir itu saya? Banyak yang pakai nama saya, tapi kalian gak sadar kalau saya masih bebas. Saya yang muncul sejak 2022 masih di luar sana,” tulisnya dalam unggahan di forum BreachForums.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Mengaku ‘Bjorka’, Pakar Siber: Hanya Impersonator!
Kebocoran 128 juta data SIM card itu pun menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan data pribadi masyarakat di tangan lembaga pemerintah maupun operator seluler. Banyak pihak mendesak agar Komdigi segera melakukan audit keamanan dan memberi penjelasan terbuka kepada publik.
Insiden tersebut juga menambah panjang rekam jejak kebocoran data di Indonesia yang melibatkan nama Bjorka. Sebelumnya, ia sempat mempublikasikan data milik 341 ribu personel Polri yang berisi nama, pangkat, satuan tugas, dan nomor kontak pribadi.
Selain itu, Bjorka juga bahkan mengancam akan mengunggah data milik Badan Gizi Nasional, yang membuat publik semakin khawatir akan lemahnya keamanan siber nasional.
(teknologi.id, katadata.co.id)
