AS, mu4.co.id – Mantan Presiden AS ke-44 dan alumni Harvard, Barack Obama, memuji keputusan kampusnya yang menolak tekanan Gedung Putih untuk mengubah kebijakan meski terancam kehilangan dana federal. Ia menilai pembekuan dana tersebut tidak adil dan melanggar hukum.
“Harvard telah memberi contoh bagi lembaga pendidikan tinggi lainnya – menolak upaya yang melanggar hukum dan tidak adil untuk mengekang kebebasan akademis, sambil mengambil langkah konkret untuk memastikan semua mahasiswa di Harvard dapat memperoleh manfaat dari lingkungan analitis intelektual, perdebatan yang ketat, dan rasa saling menghormati,” tulis Obama di media sosialnya, dilansir dari detik news, Jum’at (18/3).
Obama juga mendorong lembaga lain meneladani sikap Harvard yang menolak tekanan dari Trump.
Baca Juga: Donald Trump Usul Pemindahan Warga Gaza ke Arab. Iran: Kenapa Tidak Warga Israel Saja..
Meski jarang mengkritik pemerintah di media sejak lengser, mantan presiden yang lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1991 itu kini termasuk sedikit tokoh yang menentang upaya Trump membentuk ulang universitas top lewat ancaman pemotongan dana riset.
Sebelumnya, Trump mendesak Universitas Harvard meminta maaf karena dinilai membiarkan aksi pro-Palestina yang ia anggap mengandung anti-Semitisme, hingga mengancam pendanaan kampus.
“(Trump) ingin melihat Harvard meminta maaf. Dan Harvard harus meminta maaf,” ujar Sekretaris Pers Karoline Leavitt.
Trump kemudian membekukan lebih dari $2 miliar dana federal untuk Harvard karena kampus itu menolak mengubah kebijakan rekrutmen, penerimaan, dan pengajaran yang dianggap penting oleh pemerintahannya untuk memerangi antisemitisme.
(Detik news)
