Gaza, mu4.co.id – Situasi geopolitik dan militer yang dihadapi Israel per Selasa (09/04/2024) telah memasuki hari ke-186, sejak dilancarkannya agresi ke Gaza.
Meski demikian, alih-alih sukses melenyapkan Hamas serta membebaskan sandera di Jalur Gaza yang menjadi tujuan utama mereka berperang, aksi Israel kini justru menimbulkan ancaman baru bagi keberlangsungan negara tersebut.
Baca juga: Israel Tarik Pasukan Militernya dari Gaza, Apa Yang Terjadi?
Berikut beberapa kemunduran dari Israel, diantaranya yaitu:
- Israel tampak linglung dan bingung menghadapi situasi, mereka dilaporkan mengeluarkan jurus terbaik mereka, namun mereka juga disebutkan berdiskusi dengan Amerika Serikat (AS) sekutu terdekatnya terkait rencana penarikan mundur pasukan militernya dari Jalur Gaza.
- Terdapat dua di antara konsekuensi yang harus dihadapi Israel serius kini untuk terus melancarkan perang di Gaza, yaitu Iran dan Lebanon. Seperti yang diketahui Israel terus direcoki serangan Hizbullah beberapa waktu terakhir ini. Dimana serangan tersebut dilaporkan menewaskan para tokoh militer Iran dari Garda Revolusi Iran (IRGC). Karena itupun Iran bersumpah akan membalas Israel.
- Israel berkoar akan ancam hancurkan Iran dan Lebanon, mereka merespons dengan mengancam Iran dan Lebanon terhadap konsekuensi serangan apa pun terhadap Tel Aviv. Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz mengatakan, bahwa Israel tidak ingin berperang dengan Iran, namun akan merespon jika diserang.
- AS Tolak Rencana Penyerbuan Rafah, lantaran AS menilai Israel tidak memaparkan rencana untuk melindungi warga sipil di kota tersebut.
Adapun perkembangan lapangan perang Gaza pada hari ke-186 menunjukkan pemboman pesawat tempur dan artileri pendudukan Israel pada sejumlah wilayah di Jalur Gaza, yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di Gaza, Selasa (09/04/2024).
Pendudukan Israel pun dilaporkan melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, sejak tanggal 7 Oktober lalu, yang mengakibatkan kematian 33.207 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai lebih dari 75.933 orang lainnya.
Sumber: tribunnews.com
