Jakarta, mu4.co.id – Harga Pertalite dan Solar diprediksi akan dilepas ke mekanisme pasar karena sudah tidak lagi ditopang oleh skema subsidi energi, akibat imbas wacana pemerintah terkait subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT) agar tepat sasaran.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Ekonom Energi dari Universitas Padjadjaran, Yayan Satyakti. “(Jika diganti menjadi BLT), berarti BBM tidak akan disubsidi lagi. Artinya, harga BBM akan diberada di harga keekonomiannya. kemungkinan subsidi BBM akan beralih jadi BLT dan setelah penghapusan BBM ini,” ujarnya, Selasa (05/11/2024).
Dimana harga Pertalite RON 90 diperkirakan akan terpental ke harga keekonomiannya, yaitu sekitar Rp11.500/liter; dari harga Rp10.000/liter yang menggunakan skema kompensasi dari pemerintah saat ini. Dan Solar juga diperkirakan akan naik menjadi Rp9.000/liter dari saat ini Rp6.800/liter.
Baca juga: Subsidi BBM Direncanakan Dihapus Diganti Jadi BLT, Apa Dampaknya?
Diketahui sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan setidaknya ada 2 skema pilihan penyaluran subsidi energi yang akan ditawarkan pada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pertama, penyaluran secara langsung kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Dengan konsep ini, maka BBM akan dipasarkan di harga pasar. Masyarakat miskin akan membeli BBM dengan harga pasar ditambah uang BLT.
Kemudian yang kedua yaitu skema kombinasi antara BLT dan subsidi terbuka seperti yang berlaku saat ini. Artinya, pada opsi kedua, harga BBM dinaikkan lebih tinggi, tetapi masih disubsidi yang kemudian kenaikkan harganya dikompensasi lewat BLT.
“Kemungkinan besar ada dua opsi ya. Opsi A bisa ke BLT langsung, opsi B-nya nanti kita lagi pikirkan. Ada beberapa opsi lah, tapi belum ada keputusan,” ujar Bahlil, Jumat (01/11/2024).
(bloombergtechnoz.com, bisnis.com)