Jakarta, mu4.co.id — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menggelar Habibie Prize 2025, penghargaan bagi tokoh dan ilmuwan berprestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Tahun ini, lima ilmuwan nasional menerima penghargaan Habibi Prize 2025 di lima bidang, antara lain:
- Dr. Rino Rakhmata Mukti (Ilmu Pengetahuan Dasar) atas riset kimia material berkelanjutan
- Prof. Anuraga Jayanegara (Ilmu Rekayasa) atas penelitian nutrisi pakan dan pertanian berkelanjutan
- R. Tedjo Sasmono (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi) atas pengembangan bioteknologi molekuler dan sistem diagnosis penyakit infeksi
- Prof. Jimly Asshiddiqie (Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik, dan Hukum) atas kontribusinya dalam pembaruan sistem hukum dan kelembagaan negara
- Prof. Muhammad Quraish Shihab (Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan) berkat perannya memperkuat dialog sains dan agama serta pemikiran Islam moderat
Melalui ajang ini, BRIN menegaskan komitmennya mendukung ilmuwan Indonesia dalam pembangunan berbasis riset.
“Penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan atas capaian ilmiah, tetapi juga simbol harapan agar semangat inovasi, integritas, dan dedikasi terhadap kemajuan bangsa terus hidup dalam diri generasi penerus Indonesia,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek BRIN, Edy Giri Rachman Putra di Gedung B.J. Habibie, dikutip dari Detik inet, Rabu (12/11).
Habibie Prize merupakan penghargaan tertinggi negara bagi ilmuwan dan pakar yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui riset dan inovasi. Ajang ini bertujuan memperkuat ekosistem penelitian serta menumbuhkan semangat ilmiah generasi muda.
Penghargaan yang diambil dari nama B.J. Habibie, Presiden ke-3 RI sekaligus tokoh teknologi nasional, menjadi simbol dedikasi terhadap pengembangan Iptek.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-26 yang digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional dan didukung oleh LPDP melalui Dana Abadi Penelitian sebagai wujud apresiasi berkelanjutan bagi ilmuwan Indonesia.
(Detik inet)
