Media Utama Terpercaya

2 Juli 2025, 18:06
Search

Gunung Rinjani Ramai Diberi Bintang 1. Netizen Indonesia Balas Beri Rating Buruk ke Hutan Amazone di Brasil!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Gunung Rinjani Bintang 1
Gunung Rinjani Ramai Diberi Bintang 1 [Foto: kemenpar.go.id]

Lombok, mu4.co.id – Gunung Rinjani yang semula memiliki rating mendekati 5 bintang di Google Maps, dalam waktu singkat turun drastis, karena Netizen Brasil ramai memberikan ulasan negatif dan rating bintang 1 di Google Maps kepada salah satu destinasi wisata alam andalan Indonesia di Pulau Lombok, Gunung Rinjani.

Kejadian itu pun menjadi pertanyaan besar di kalangan warganet Indonesia, mengapa Gunung Rinjani tiba-tiba menjadi sorotan internasional dan kemarahan warga negara asing?

Diketahui, gelombang ulasan negatif tersebut diduga berkaitan dengan insiden diplomatik antara Indonesia dan Brasil, yaitu mengenai kasus seorang pendaki wanita asal Brasil, Ana Luiza Mendoza, yang sempat hilang dan kemudian ditemukan meninggal dunia di Kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat, pada awal Juni 2025, bukan di Gunung Rinjani.

Namun karena adanya kesamaan nama atau kekeliruan informasi, sebagian warganet Brasil menyerbu Gunung Rinjani gunung yang secara geografis tidak ada kaitannya dengan tragedi tersebut, dan memberikan ulasan buruk. Berbagai media Brasil pun memberitakan kejadian ini secara luas, hingga memicu kemarahan publik Brasil yang menganggap adanya kelalaian dari pihak berwenang Indonesia.

Di sisi lain, kemarahan netizen Brasil ini juga dipicu oleh meninggalnya pendaki perempuan asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh ke jurang sedalam 600 meter di kawasan Rinjani. Proses evakuasi disebut-sebut lambat, sehingga menuai kritik keras dari warganet Brasil. Padahal, seperti diberitakan sebelumnya, medan di sekitar lokasi kecelakaan dikenal ekstrem. Jurang sedalam 600 meter, kabut tebal, serta medan terjal menjadi kendala utama tim penyelamat dalam proses evakuasi korban.

Baca juga: Kronologi Pendaki Asal Brasil Yang Jatuh di Jurang dan Tewas Menuju Puncak Gunung Rinjani!

Mayoritas komentar atau ulasan di Google Maps ditulis dalam bahasa Portugis dan menyuarakan kritik keras terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata. Seperti netizen Brasil satu ini yang melontarkan komentar pedas dalam bahasa Portugis.

“Karena sama sekali tidak siap, mereka tidak memiliki tim atau peralatan untuk melakukan penyelamatan. Mereka tidak memberikan bantuan kepada Juliana Marins yang meninggal,” tulis Netizen.

“Pengabaian total terhadap kehidupan Juliana Marins yang meninggal karena kurangnya penyelamat,” tambah komentar lain.

Terkait hal itu, warganet Indonesia pun ramai-ramai memberi ulasan positif sebagai bentuk kontraksi. Tagar seperti #SaveRinjani mulai bermunculan di media sosial, dan sejumlah influencer serta pegiat pariwisata menyerukan agar netizen tidak menyebarkan informasi yang salah dan tidak adil terhadap tempat wisata yang tidak bersalah.

Tidak hanya itu, diduga sebagai respons terhadap aksi tersebut, netizen Indonesia bahkan melakukan hal yang sama yaitu menyerbu dan memberikan rating bintang 1 untuk lokasi wisata Hutan Amazon di Brasil, lengkap dengan berbagai komentar sindiran hingga candaan.

“Di Amazon banyak anakonda dan siluman ular. Jangan ke sini,” tulis nlsalah satu netizen dalam kolom ulasan Google Maps.

Bahkan ada juga komentar yang secara terang-terangan menyebut aksi ini sebagai bagian dari pertempuran warganet lintas negara. “Ikut war netizen Indo vs Bra.” “Ayo kasih rating 1 untuk Hutan Amazonnn.”

Baca juga: AS Soroti Kebijakan QRIS di Indonesia, Ramai Komentar Netizen

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui fenomena ini, dan akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Google Indonesia untuk mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut.

“Kami sangat menyayangkan terjadinya kesalahan identifikasi lokasi. Gunung Rinjani tidak terkait dengan peristiwa yang terjadi di Sumatera Barat. Kami mengimbau masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, untuk melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi,” ujar pejabat tersebut.

Meski demikian, hingga saat ini, pihak Google belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait membanjirnya ulasan bintang 1 pada lokasi wisata tertentu akibat insiden viral. Namun, berdasarkan kebijakan Google Maps, ulasan yang terindikasi spam, tidak relevan, atau bermotif kampanye negatif bisa dihapus setelah proses evaluasi.

Pakar media digital dari Universitas Indonesia, Dr. Ratri Wulandari, menambahkan bahwa fenomena tersebut menunjukkan bagaimana informasi yang salah dapat menyebar secara global dan berdampak langsung terhadap reputasi suatu tempat.

“Ini pelajaran penting bahwa netizen global harus lebih bijak dalam bereaksi, dan platform digital perlu meningkatkan sistem moderasi konten agar tempat atau pihak yang tidak bersalah tidak menjadi korban,” jelasnya.

Peristiwa itupun menunjukkan bagaimana perang opini digital kini berlangsung di platform Google Maps, bukan lagi di media sosial seperti Twitter atau Instagram.

Di satu sisi, aksi netizen Indonesia dianggap sebagai reaksi spontan atas sentimen negatif terhadap destinasi wisata dalam negeri, khususnya Gunung Rinjani. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak menyayangkan aksi saling serbu rating ini, karena berpotensi merusak citra destinasi wisata kedua negara.
(netralnews.com, kompas.com)

[post-views]
Selaras