Jakarta, mu4.co.id – Pakar Ilmu Falak Muhammadiyah yang juga menjadi perwakilan Muhammadiyah saat seminar sidang isbat, Sriyatin Shodiq mengusulkan agar tidak menggelar sidang Isbat ketika Ramadhan dan Syawal yang masuk dalam musim hujan di Indonesia.
Usulan tersebut disampaikan dalam forum seminar sidang isbat yang digelar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sabtu (29/03/2025). Sriyatin menyebut hal itu dilakukan untuk efisiensi dan metode rukyat tidak efektif untuk dilakukan sebab langit lebih banyak mendung.
“Rentang waktu 9-10 tahun (ke depan), kita (di Indonesia) dalam posisi bulan Desember-Januari-Februari. Di mana awal bulan Ramadhan-Syawal itu akan terjadi di mana banyak terjadi berawan atau mendung,” katanya saat seminar sidang isbat.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh Pada Senin 31 Maret 2025!
Lebih lanjut, Sriyatin mengatakan telah banyak diskresi yang dilakukan Kemenag agar sidang isbat tidak digelar, seperti keputusan Menteri Agama (Menag) yang saat itu dipimpin Kyai Saifuddin yang memutuskan tidak menggelar sidang isbat karena perhitungan astronomi jelas hilal berada di bawah ufuk.
“Ketika posisi hilal di bawah ufuk tidak perlu disidang, ditetapkan saja,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya menyebut usulan agar sidang isbat ditiadakan pada kondisi tertentu bukanlah hal baru, melainkan justru kembali kepada praktik efisien yang sudah pernah diterapkan sebelumnya.
“Itu usulan kami dalam rangka efisiensi, ada lima menteri yang membuat diskresi penetapan tanpa sidang seperti ini,” kata Sriyatin.
(kompas.com)