Jepang, mu4.co.id – Telah terjadi gempa bumi di Jepang berkekuatan magnitudo 6,9 pada Senin (13/1) malam waktu setempat. Hal ini menyebabkan beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir terdampak.
Pada Selasa (14/1), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kawauchi dan Ikata mengalami goncangan dengan kekuatan magnitudo 3, sementara PLTN Genkai di dekatnya diduga juga terdampak.
Kyushu Electric Power mengungkap telah memantau dampak gempa, namun belum ada kelainan pada salah satu pembangkit tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan bahwa ada gempa di Laut Hyuga-Nada diikuti peringatan tsunami, dengan gelombang setinggi 1 meter melanda Prefektur Miyazaki dan Kochi.
Pejabat JMA, Shigeki Aoki, mengimbau kewaspadaan terhadap tanah longsor dan benda jatuh di rumah. “Gempa susulan dapat terjadi selama minggu depan, terutama dalam dua atau tiga hari ke depan,” ujarnya, dikutip dari CNBC, Rabu (15/1).
Kepala Divisi Manajemen Krisis Balai Kota Takanabe, Yumasa Sato, mengatakan guncangan gempa sangat kuat hingga sulit berdiri selama 20-30 detik.
Meski listrik masih menyala dan belum ada laporan kerusakan besar, warga pesisir diminta mengungsi sebagai tindakan pencegahan.
Diketahui, seorang pria di Kyushu terluka ringan akibat jatuh saat gempa dan gempa menghentikan operasional kereta di Stasiun Miyazaki, membuat penumpang terlantar.
Setelah gempa pada Senin lalu, pemerintah Jepang segera mendirikan kantor penghubung di Pusat Manajemen Krisis Kantor Perdana Menteri untuk memantau situasi dan kerusakan.
Langkah tersebut menunjukkan kesiapan Jepang menghadapi gempa bumi, mengingat negara ini sering dilanda gempa karena berada di “Cincin Api Pasifik“.
(CNBC)