Nias Utara, mu4.co.id – Pantai Tureloto, yang terletak di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara disebut menjadi Laut Matinya Indonesia, yakni bisa mengapung di tengah perairan, seperti di Laut Mati yang terletak di perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina.
Dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam perairan yang kadar garamnya sangat tinggi. Hal itu juga yang menyebabkan bisa mengapung di tengah perairan dalam itu.
Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia, yakni dengan kadar garam sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam laut pada umumnya yakni 3,5 %.
Kadar garam yang tinggi membuat air lautnya terasa lebih padat. Berdasarkan teori, saat massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis airnya, maka benda itu akan terapung.
Baca juga: Daftar Pantai Tercantik Dunia 2025 versi Explore Worldwide, Nomor 1 dari Indonesia!
Diketahui, massa jenis air seperti laut mati yakni 1,24gr/cm3 dan massa tubuh manusia adalah 0,985 gr/cm3, maka tidak heran tubuh manusia dapat mengapung di perairan ini.
Fenomena serupa juga terjadi di Pantai Tureloto, yang disebabkan kadar garam yang sangat tinggi. Perairan Pantai Tureloto mengandung garam sampai 33,7 % atau sembilan kali lebih banyak daripada kandungan garam di laut pada umumnya yang berkisar 3,5 %.
Meski begitu, jika beban yang terapung jauh lebih berat juga tetap bisa tenggelam. Jadi, sebaiknya tetap pakai pelampung untuk keamanan.
(cnnindonesia.com)
