Jakarta, mu4.co.id – Di seluruh Sudan terjadi pertempuran sengit dengan senjata api antara paramiliter dan militer. Kekerasan antara militer dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) terus berlangsung, sejak pertama kali terpecah pada Sabtu, (15/4/2023).
Hingga Senin (17/4/2023), organisasi dokter di Sudan melaporkan sekitar 100 orang meninggal dan sebuah laporan mengestimasikan jumlah orang yang terluka mencapai 1.100 jiwa.
Pertempuran sengit ini kemudian berlanjut menjadi baku serang di tempat-tempat strategis utama di ibu kota pasukan paramiliter RSF bertempur dengan pasukan militer negara.
Menanggapi hal ini, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah sedang melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan yang dilanda perang. Mahfud juga mengatakan evakuasi ini merupakan kewajiban pemerintah untuk menyelamatkan WNI.
Lebih lanjut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengirimkan Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat untuk mengamankan bandara titik evakuasi WNI dari Sudan.
Evakuasi terdiri dari 39 personel, yakni kru pesawat, tim Kopasgat, dokter, Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan tim Pusat Penerangan TNI. Mereka berangkat dengan pesawat Boeing 737 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa 25 April 2023 untuk mengevakuasi 291 WNI.
Meskipun saat ini ada jeda kemanusiaan atau gencatan senjata untuk waktu evakuasi, Panglima TNI mendapatkan informasi bahwa terjadi serangan lagi dan ada potensi ancaman tinggi dari konflik antara militer dan paramiliter. Untuk mengantisipasi ancaman maka dikirimlah pasukan Kopasgat.
Yudo menerangkan tim ini akan mendahulukan kelompok rentan, seperti ibu hamil, orang sakit, orang tua, dan anak-anak. Mereka akan dievakuasi dari titik kumpul Port Sudan untuk dialihkan ke Jeddah sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pada evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum sebanyak 538 WNI tiba dengan selamat di Kota Port Sudan, pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau 06.00 WIB, Senin, 24 April 2023.
“Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI,” kata Retno Marsudi.
538 WNI itu terdiri atas 273 perempuan, 240 laki-laki dan 25 balita. WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya.
Sumber: nasional.tempo.co kompas.com