Jakarta, mu4.co.id – Rumah Sakit (RS) haji Indonesia di Arab Saudi mangkrak karena hanya beroperasi selama pelaksanaan ibadah haji yakni selama bulan Dzulhijjah, sedangkan selama 11 bulan sisanya tidak beroperasi, padahal tempatnya disewa selama satu tahun penuh.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Ketika hendak dipakai untuk haji pun, banyak alat di RS yang rusak karena tidak pernah dipakai, dan sewa bangunan yang sudah diputuskan selama setahun penuh pun menjadi sia-sia.
“Yang perlu saya sampaikan juga sekarang ini rumah sakit haji di Indonesia itu hanya bisa beroperasi selama haji. Setelah itu mangkrak, mulai (dari) alatnya sampai tempatnya, padahal sewanya 1 tahun penuh. Dan kalau sudah mau haji itu kita sibuk untuk melakukan perbaikan-perbaikan alat-alat yang rusaknya bukan karena dipakai, tapi karena nggangur selama hampir 1 tahun,” ujar Muhadjir dikutip dari kompas.com, saat rapat bersama Banggar DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (05/06/2024).
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Kembali Diserang, Fasilitas Cuci Darah Hancur!
Muhadjir juga menyebutkan bahwa, sampai saat ini Rumah Sakit Haji tersebut hanya diizinkan beroperasi untuk melayani pasien dengan penanganan ringan, sementara pasien yang memerlukan penanganan berat seperti operasi harus dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi.
Lebih lanjut dirinya pun menyarankan kepada DPR untuk memberikan perhatian agar RS haji Indonesia di Arab dapat berfungsi selama satu tahun penuh. Dengan begitu, ia mengatakan rumah sakit tersebut bisa diberdayakan untuk melayani jemaah umrah, bukan hanya haji.
Dirinya juga menyebut sewa tempat dan alat yang selama ini sudah bagus harus bisa dimaksimalkan supaya bermanfaat untuk jemaah asal Indonesia. “Kalau itu bisa direalisasi saya kira akan sangat bagus,” imbuhnya.