Media Utama Terpercaya

1 Juni 2025, 14:54
Search

Direktur RS Indonesia di Gaza Minta Pemerintah RI Turun Tangan Atasi Perang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dr. Atef al-Kahlout [Foto: republika.co.id]

Gaza, mu4.co.id – Direktur Rumah Sakit Indonesia di Palestina, Atef Al-Kahlout, meminta pemerintah Indonesia menekan Israel, Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, hingga PBB untuk menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza, dan menekan melakukan gencatan senjata khususnya terhadap Rumah Sakit (RS) Indonesia di Palestina.

“Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menekan penjajah agar menghentikan serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia dan serangan di sekitar Rumah Sakit Indonesia,” ucap Atef Al-Kahlout melalui keterangan resmi, Ahad (05/11/2023).

“Di sini, dari jantung serangan, dari jantung RS Indonesia, dari jantung perwakilan pemerintah Indonesia, dari rumah tamunya rakyat Indonesia, meminta pemerintah agar memberikan perlindungan penuh kepada seluruh pekerja, seluruh pasien, dan para pengungsi yang berada di dalam RS yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 5 ribu orang,” tambahnya.

“Kami sangat yakin pemerintah Indonesia mampu memberikan tekanan kuat kepada PBB, kepada Amerika Serikat (AS), kepada penjajah untuk menghentikan serangan terhadap rumah sakit,” lanjut Al-Kahlout.

Baca juga: Dampak Perang Israel-Palestina Muhammadiyah Siap Bangun Rumah Sakit Lapangan di Gaza

Laporan Al Jazeera menyebut bahwa hanya RS Indonesia yang masih beroperasi di Gaza Utara RS Indonesia di tengah gempuran Israel di Gaza, dan kini menjadi satu-satunya harapan bagi warga yang berada di Gaza Utara, di tengah agresi Israel, namun operasionalnya terancam lumpuh.

“Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit ini bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar,” dikutip Al Jazeera di Gaza beberapa waktu lalu.

Meski bangunan rumah sakit masih tampak berdiri utuh dari luar, namun sistem kesehatan di RS ini sudah mengalami krisis bahan bakar parah imbas blokade Israel yang tidak mengizinkan BBM masuk ke Gaza.

Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan di Gaza, RS ini mengalami kekurangan bahan bakar parah, yang hanya bisa mengandalkan generator kecil agar ICU tetap beroperasi, dan terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama.

“Kami tidak tahu sampai kapan rumah sakit ini bisa bertahan. Sepanjang hari kami mendengar pengumuman penutupan total rumah sakit yang akan menjadi sebuah bencana. Ini akan mengubah rumah sakit menjadi kamar mayat yang besar,” lapor Al Jazeera.

Sumber: cnnindonesia.com

[post-views]
Selaras