Mesir, mu4.co.id – Warga Mesir meluncurkan sebuah inisiatif yang tidak biasa bertajuk “Dari Laut ke Laut-Sebotol Harapan untuk Gaza” di tengah situasi Gaza yang dilaporkan mengalami kelaparan dan terisolasi akibat blokade Israel.
Lebih dari 100 lembaga kemanusiaan internasional menyatakan keprihatinan serius terhadap kondisi “kelaparan massal” yang melanda wilayah tersebut, padahal lebih dari 950 truk bantuan dikatakan masih tertahan di perbatasan Mesir-Gaza.
Para peserta menyebut aksi tersebut sebagai bentuk keputusasaan sekaligus solidaritas terhadap penderitaan warga Gaza. Dalam gerakan tersebut, warga Mesir mengisi botol plastik berukuran satu hingga dua liter dengan bahan pangan seperti beras, biji-bijian, dan makanan kering lainnya. Kemudian botol-botol itu dilepaskan ke Laut Mediterania, dengan harapan arus laut akan membawa mereka ke pantai Gaza, Sabtu (26/07/2025).
Gerakan itu pun meluas, dengan ajakan kepada masyarakat dari negara-negara lain di pesisir Mediterania seperti Libya, Tunisia, Aljazair, dan Maroko untuk ikut ambil bagian dalam inisiatif kemanusiaan itu. Aksi itupun mendapat sambutan luas di media sosial.
Baca juga: Narkoba Ditemukan di Tepung Bantuan Untuk Gaza Dari Lembaga AS-Israel!
Untuk diketahui, ide tersebut berasal dari seorang akademisi dan insinyur asal Mesir yang kini tinggal di Jepang, yang terinspirasi dari konsep “pesan dalam botol”. Ia mengusulkan metode pengiriman bantuan lewat laut sebagai opsi paling realistis di tengah situasi darurat dan blokade yang berkepanjangan.
Ia menjelaskan secara teknis bagaimana bantuan bisa dikirim, dengan menggunakan jeriken plastik berukuran 25 liter yang ditutup rapat, setiap wadah dapat membawa sekitar enam hingga delapan kilogram makanan, dengan ruang udara yang cukup untuk memastikan tetap mengapung.
Ia juga bahkan merinci bahwa botol sebaiknya dilepaskan sejauh empat kilometer dari garis pantai, dengan sudut 60 derajat ke arah timur laut. Menurutnya, arus laut di Mediterania timur bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan sekitar 0,8 km/jam, memungkinkan bantuan tiba di pantai Gaza dalam waktu 72 hingga 96 jam jika dilepas dari Damietta atau wilayah timur Port Said.
(liputan6.com)