Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 01:35

Diaspora RI Ramai Ingin Pulang Kampung, Simak Alasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
[Foto: jawapos.com]

Jakarta, mu4.co.id – Sebagian masyarakat Indonesia perantauan, atau biasa disebut diaspora Indonesia di perantauan semakin memilih untuk pulang kembali ke Tanah Air. Fakta ini berdasarkan dari hasil laporan Perusahaan Perekrutan Robert Walters.

Salah satu temuan utama menyebutkan bahwa 3 dari 5 (60%) diaspora Indonesia menyatakan mereka berencana untuk kembali dalam 5 tahun ke depan.

Temuan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan data sebelumnya pada tahun 2021, ketika hanya 46% responden atau diaspora Indonesia yang mempertimbangkan untuk kembali ke Indonesia, dan 56% menyatakan bahwa situasi ekonomi memengaruhi keputusan mereka. Apakah ingin untuk menetap di luar negeri ataupun kembali ke Indonesia.

“Banyaknya diaspora Indonesia yang membangun karir di luar negeri menunjukkan adanya pengakuan akan keunggulan kompetitif talenta lokal di pasar kerja internasional,” ungkap Country Head Robert Walters Indonesia, Eric Mary, Rabu (30/8/2023).

“Pemilik perusahaan bisa mempersiapkan diri dalam menyambut kembali talenta-talenta ini, saat siap kembali ke Tanah Air.” tambahnya.

Meningkatnya minat diaspora Indonesia untuk kembali ke Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti keinginan untuk merawat orang tua dan tinggal lebih dekat dengan kerabat serta pasangan di Indonesia. Atau hubungan emosi, sosial, dan kultural yang mendalam dengan Indonesia serta peluang kerja yang menarik. Kemudian keinginan berinivestasi di dalam negeri dan keinginan untuk menghabiskan masa pensiun di Indonesia.

Baca juga: Hanya 3 Orang Saja Di Dunia Yang Tidak Perlu Paspor Untuk Ke Luar Negeri, Siapa Saja?

Keinginan tersebut juga diperkuat oleh pengaruh faktor ekonomi yang dinilai memberikan suasana positif, yakni keyakinan terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia.

Kemudian semakin meningkatnya permintaan terhadap kompetensi spesifik di Tanah Air. Termasuk peluang kewirausahaan dan munculnya industri-indutri baru yang cocok dengan keahlian.

Sementara itu, dilihat dari sudut pandang yang berlawanan, survei Robert Walters menemukan bahwa 35% diaspora Indonesia menyatakan tidak ingin pulang ke Indonesia. Terdapat 5 alasan utama menghalangi keinginan untuk pulang, di antaranya perbedaan standar besaran kompensasi dan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan asing, dibandingkan dengan perusahaan Indonesia. Kemudian kualitas hidup di Indonesia baik dari segi fasilitas umum, faktor keamanan, serta fasilitas masyarakat dinilai lebih rendah dibandingkan di luar negeri.

Selain itu, situasi sosial di Indonesia juga dinilai kurang menguntungkan. Hal ini terlihat dari segi tingkat keamanan publik, stabilitas politik, dan isu rasial. Banyak faktor lain yang juga berperan, seperti kurangnya kesempatan kerja untuk keterampilan tertentu, adanya perbedaan budaya dan sistem kerja. Termasuk keluarga yang sudah beradaptasi dengan kehidupan di luar negeri.

“Ditinjau dari faktor ekonomi, keengganan ini diperkuat dengan beberapa alasan pendukung lainnya seperti anggapan di mana kompetensi ahli lebih dihargai di luar negeri, pemasukan di negara asing yang lebih berimbang dengan biaya hidup yang dikeluarkan, ekonomi luar negeri yang lebih stabil, serta inisiatif dan insentif pemerintah luar negeri yang lebih baik,” tambah perusahaan.

Diaspora Indonesia mempertimbangkan beberapa aspek terkait keinginan dan peluang untuk kembali dan berkarir di kampung halaman. Mulai dari gaji dan keseluruhan paket kompensasi yang ditawarkan, budaya perusahaan dan gaya manajemen, pembagian tugas dan tanggung jawab, jenjang karir dalam perusahaan, serta ukuran dan karakter perusahaan atau industri.

Sumber: cnbcindonesia.com

[post-views]
Selaras