Jakarta, mu4.co.id – Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menghadiri acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa. Acara digelar di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir MA, Gedung Cendekia, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan.
Acara digelar pada Kamis (23/11/2023), Ganjar datang sekitar pukul 08.56 WIB. Sedangkan Mahfud sudah tiba terlebih dulu.
Ganjar dan Mahfud tampak sama-sama mengenakan batik. Ganjar disambut oleh mahasiswa dan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ma’mun Murod.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi sedangkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd sebagai moderator.
Lima panelis – Dr Mukhaer Pakkanna MM, Prof Alimatul Qibtiyah PhD, Prof Dr Ma’mun Murod, Prof Dr Ibnu Sina Chandranegara SH MH, dan Alpha Amirrachman PhD—menguji visi-misi Capres-Cawapres nomor urut 03 sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
Baca juga: Undang Uji Publik 3 Pasangan Capres-Cawapres, Muhammadiyah Sampaikan Pesan Kebangsaan
Awalnya dalam dialog tersebut, Prof Dr Ma’mun Murod sebagai panelis bidang politik dan demokrasi mengajukan pertanyaan terkait kualitas demokrasi, menyoroti pemilu dan pilpres yang telah berlangsung sejumlah kali namun dianggap tidak meningkatkan kualitas demokrasi. Ia juga mempertanyakan strategi politik yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah politik yang sangat liberal.
“Nah kira-kira, kalau nanti terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, kebijakan politik apa yang akan dilakukan untuk mengurangi mafsadat dari politik yang sangat liberal ini?” tanya Rektor UMJ itu.
Ganjar dalam tanggapannya, menekankan pentingnya proses demokratisasi yang melibatkan partisipasi publik. Ia menyoroti bagaimana proses reformasi sebelumnya telah mengeksplorasi berbagai aspek, seperti pembatasan pemerintahan yang terlalu lama, pemerintahan yang sentralistik, dan upaya anti-KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Ia mengatakan ketika banyak kelompok kritis mulai membahas hal-hal tersebut, pertanyaan awal ini sangat relevan.
“Demokratisasi meski melibatkan banyak orang, dan tentu saja ketika kemudian situasi dan kondisi itu sudah tidak sesuai, maka rakyat sebagai pemilik Republik inilah yang harus bicara, speak up,” katanya.
Baca juga: Pasangan Anies-Muhaimin Ikuti Dialog dan Uji Publik di UMS
Ganjar menyebut bahwa dalam perjalanannya, agenda reformasi yang diinginkan pada masa lalu mengalami proses kompromi. Ketika terjadi kesepakatan kompromi, masyarakat umum merasa situasinya sudah stabil.
Namun, imbuhnya, ketika ada peristiwa yang dianggap tidak adil secara sosial dan politik, masyarakat mulai mengekspresikan kebingungannya dan mulai membicarakannya.
Sementara itu Mahfud MD menambahkan tantangan yang harus kita hadapi ke depan adalah bagaimana masyarakat sipil dan dunia pendidikan bersatu untuk mendorong agenda-agenda seperti ini.
Terakhir, Ganjar juga menyampaikan terima kasih kepada anggota Muhammadiyah yang terlibat dalam partai politik dan menekankan bahwa terlibat dalam politik adalah bagian penting dari proses demokratisasi.
“Jadi artinya Anda punya hak, tapi ketika orang mau berproses sampai pula demokrasi nanti bisa terbentuk, maka demokratisasi mesti dilakukan,” jelasnya. (pwmu, detik.com)
Dialog dan Uji Publik Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dapat disaksikan selengkapnya klik link ini.