Jakarta, mu4.co.id – Di saat ramai diperbincangkan unggahan status dari seorang peneliti BRIN yang bernada ingin membunuh semua warga Muhammadiyah dan halal darahnya karena merayakan Idulfitri berbeda dengan pemerintah, Muhammadiyah justru menunjukkan jatidirinya sebagai persyarikatan yang bermartabat dan mengedepankan kemaslahatan umat Islam.
Salah satunya ialah Muhammadiyah sedang membangun sebuah hotel di Makkah, Arab Saudi. Langkah Muhammadiyah itu untuk memfasilitasi warga Indonesia yang akan menunaikan ibadah umroh maupun haji di sana.
Demikian yang disampaikan CEO AMI Group, Ustaz Azzam Mujahid Izzulhaq mengungkap terobosan Muhammadiyah tersebut ketika menyikapi pernyataan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin yang siap membunuh semua warga Muhammadiyah. Gara-garanya, AP Hasanuddin tidak terima Muhammadiyah berbeda Lebaran dengan pemerintah.
“Persyarikatan Muhammadiyah yang anggotanya kalian fitnah dan ancam dibunuh itu sedang menyiapkan Hotel Waqaf di Makkah Al Mukarramah. Khidmah bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Tanah Suci. Semoga panjenengan-panjenengan dikaruniakan Allah panjang umur agar bisa turut menikmati (hotel tersebut).” katanya melalui akun Twitter @AzzamIzzulhaq di Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Baca juga: Terkait Ancaman Peneliti BRIN, PP Muhammadiyah Imbau Warga Tidak Terpancing
Republika.co.id sudah mengirimkan pesan ke akun Instagram-nya untuk meminta izin mengutip status tersebut. Ustadz Azzam juga mengunggah foto kebersamaannya dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
“Selain hotel waqaf Baitul Waqf lil-Indusiyyin (nama sementara) pun akan menjadi student center sebagaimana Gedong Waqf Mataram di depan Masjidil Haram (pada masanya) saat Mbah Hasyim Asy’ari dan Yai Ahmad Dahlan bersama-sama menuntut ilmu di Makkah. Tak lama lagi insya Allah,” ucap Ustadz Azzam.
Menurut dia, generasi emas Mbah Hasyim Asy’ari dan Yai Ahmad Dahlan sebagai muassis Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah memang menjadi teladan. “Keduanya dipersatukan di Makkah untuk sebuah kejayaan. Gedong Waqf Mataram menjadi saksi tak terbantahkan. Kini, upaya itu kami ulang ikhtiarkan,” kata Ustadz Azzam.
(news.republika.co.id)