Media Berkemajuan

21 November 2024, 16:38

Dendy Primanandi Menjadi Finalis Indonesian Islamic Youth Economic Forum

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Dendy Primanandi dan Bank Sampah Al Jihad menjadi finalis kompetisi ISYEF 2023

Banjarmasin, mu4.co.id – Dendy Primanandi, ST, MT terpilih menjadi salah satu dari 5 finalis kompetisi “Indonesian Islamic Youth Economic Forum” (ISYEF).

ISYEF adalah organisasi yang mengajak kalangan wirausaha khususnya pemuda masjid untuk menciptakan pemberdayaan ekonomi dan menjadi pengusaha untuk memacu kebangkitan dan kemakmuran ekonomi umat melalui Masjid.

Dendy mewakili Masjid Al Jihad Banjarmasin memperkenalkan Waste Collection Centre (Bank Sampah) dibawah binaan Banua Green Hub. Berdasarkan penilaian dewan juri menobatkan Dendy menjadi finalis 5 besar menyisihkan 645 peserta lain dari seluruh Indonesia.

Dendy bersama ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Banjarmasin 4

Penilaian babak final akan dilaksanakan pada 17 Januari 2023 di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta. Tiga pemenang utama dan 2 runner up ditambah 5 finalis terpilih, nantinya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebagai bantuan pengembangan usaha para finalis tsb dari maybank Syariah serta pelatihan wirausaha.

Dendy yang juga tergabung dalam Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Banjarmasin 4 sebagai Anggota Wakil Bidang Lingkungan ini mengatakan ia dan Masjid Al Jihad sejak 2020 menjadi pelopor dimulainya usaha sosial kreatif yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan lingkungan berinovasi.

Kegiatan yang diprakarsainya ini selain untuk mengelola lingkungan dan mengatasi persampahan, juga turut memakmurkan masjid, karena Waste Collection Centre (Bank Sampah) ini langsung diserahkan pengelolaannya kepada masjid itu sendiri (tidak ada kepemilikan pribadi) dan dibina oleh Banua Green Hub di bawah naungan Yayasan Environmental Research Centre.

Dendy dan tim saat memberikan penjelasan tentang kebersihan dan lingkungan hidup

Sampah memang merupakan permasalahan pelik yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan. “Selain upaya teknologi dan regulasi, ternyata masalah datang dari masyarakat itu sendiri yang mindset-nya memandang sampah tidak bernilai sehingga tidak dikelola dengan baik. Maka dengan membantu menyadarkan masyarakat bahwa terdapat nilai ibadah di dalamnya yaitu “Kebersihan Sebagian Dari Iman”, hal ini cukup berhasil mendapatkan simpati dan mendorong motivasi masyarakat untuk peduli terhadap sampah.” tutur Dendy.

Dendy yang juga berdinas di Pemko Banjarmasin, Bidang Perencanaan Wilayah Kota & Lingkungan ini menambahkan kedepan akan berupaya mengembangkan daur ulang air dan panen air hujan untuk diolah menjadi air bersih.

[post-views]
Selaras