Banjarmasin, mu4.co.id – Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin, Banjarmasin Utara, menggelar kegiatan Silaturahim dan Urun Rembuk, dalam menyikapi kondisi darurat sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Banjarmasin, Kamis (27/03/2025).
Acara tersebut menghadirkan jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin, seperti Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, bersama jajaran pimpinan DLH, dan para tokoh masyarakat untuk membahas solusi atas permasalahan sampah yang kian menumpuk pasca-penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.
Selain itu juga berhadir Camat, Lurah dan RT se Kecamatan Banjarmasin Utara, serta perwakilan dari Perumda PALD. Tak hanya itu, pengurus sejumlah masjid di kawasan Kuin dan Alalak, juga turut berpartisipasi.
Seperti yang diketahui, Kota Banjarmasin menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah pasca-penutupan TPA Basirih. Dimana diketahui dari total produksi sampah harian sebesar 600 ton, hanya sekitar 200 ton yang dapat ditampung di TPA Banjarbakula, sehingga 400 ton lainnya tertinggal dan terus menumpuk di berbagai lokasi, termasuk TPS di kawasan Banjarmasin Utara.
Baca juga: Tangani Sampah, Wali Kota Inginkan Semua Peralatan di PDU Segera Beroperasi
Terkait hal tersebut, Ketua Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin, Dr. M. Arif Budiman pun menyoroti permasalahan serius yang terjadi di TPS perempatan Jalan HKSN. Ia mengungkapkan bahwa tumpukan sampah yang semakin membesar tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menyebabkan bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, serta kemacetan lalu lintas.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kita ingin merayakan hari kemenangan dalam lingkungan yang bersih dan nyaman, bukan di tengah tumpukan sampah yang tak kunjung teratasi. Oleh karena itu, diperlukan langkah cepat dan strategis untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.
Pertemuan itupun menghasilkan rumusan pernyataan sikap bersama yang mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret, antara lain yaitu:
– Meningkatkan frekuensi dan armada pengangkutan sampah, terutama di wilayah Banjarmasin Utara, serta membersihkan tumpukan sampah sebelum Idul Fitri 1446 H.
– Menutup secara permanen TPS3R di Jalan HKSN dan mencari lokasi alternatif untuk pembuangan sampah sementara bagi kawasan Alalak dan sekitarnya.
– Memastikan keberlanjutan pengelolaan sampah dengan membangun atau mengoptimalkan TPA baru yang lebih ramah lingkungan.
– Mengembangkan sistem pengolahan sampah berbasis teknologi serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaan limbah.
– Memberikan informasi yang transparan kepada publik mengenai langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah dalam menangani krisis sampah ini.
Baca juga: Menteri LH Tinjau Pengelolaan Sampah di Pasar Pandu Banjarmasin. Bagaimana?
Di sisi lain, forum tersebut juga mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga dengan membawa tas belanja sendiri, menghindari penggunaan kemasan sekali pakai, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah rumah tangga secara mandiri.
Acara itupun ditutup dengan buka puasa bersama sebagai bentuk kebersamaan dalam menjalankan ibadah Ramadan dan menjaga semangat gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan di Kota Banjarmasin.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi keagamaan dapat semakin diperkuat dalam menghadapi tantangan darurat sampah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga.