Jakarta, mu4.co.id – Bulan November diperkirakan akan terjadi Inflasi. Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Koordinasi Inflasi 2024 secara mingguan, Senin (18/11/2024).
Amalia menyebutkan bahwa bulan diperkirakan November cenderung mengalami inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, inflasi terjadi pada November selama empat tahun terakhir. Ia juga menyebut biasanya inflasi bulan November lebih tinggi dibandingkan dengan Oktober. Seperti, pada 2023, inflasi pada November 2023 sebesar 0,38% secara bulanan dan inflasi pada Oktober sebesar 0,17%
“November itu kalau kita pelajari dan kita cermati pada tahun 2020, 2021, 2022 dan 2023 di bulan November ada kecenderungan inflasinya lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Oktober. Kalau kita lihat di tahun 2022 di bulan Oktober terjadi deflasi, di bulan November terjadi inflasi 0,09 %. Tahun 2021 di bulan November terjadi inflasi 0,37% padahal sebelumnya 0,12%,” ujarnya.
Baca juga: Ibnu Sina Sebut Banjarmasin Alami Inflasi Terendah di Kalimantan, Ini Katanya!
Karenanya, Amalia pun mengimbau pemerintah agar terus memantau beberapa komoditas yang turut andil mengerek inflasi.
“(Seperti) tahun 2023 yang menjadi penyumbang inflasi bulan November adalah cabai merah, cabai rawit, juga bawang merah, dan tarif angkutan udara,” jelas Amalia.
“Ini yang perlu kita perhatikan adalah yang sedang naik harganya di akhir-akhir ini yaitu adalah daging ayam ras, bawang merah, kemudian kalau kalau tarif angkutan udara ternyata lagi relatif deflasi. Sementara kalau emas perhatian ini kan relatif dipengaruhi oleh harga di pasar internasional,” sambungnya.
(detik.com)