Banjarmasin, mu4.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan resmi membuka sekaligus meninjau Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025 yang dilaksanakan di Plaza SD Muhammadiyah 8 & 10 Banjarmasin, Kamis (7/8).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Imunisasi Kemenkes RI Dr. Prima Yosephine, M.K.M, Kepala Dinkes Provinsi Kalsel Dr. H. Diauddin, M. Kes, dan Kabid P2P Dinkes Banjarmasin Drg. Emma Ariesnawati, M.M selaku perwakilan dari Wali Kota Banjarmasin.
Program BIAS ini merupakan pemberian imunisasi yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit campak, rubella, difteri, tetanus dan kanker serviks. Imunisasi yang diberikan yaitu vaksin Measles Rubella (MR) dan vaksin yang hanya diberikan kepada perempuan yaitu vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

Vaksin MR akan diberikan kepada 10.782 siswa-siswi kelas 1 SD di Banjarmasin. Sedangkan vaksin HPV akan diberikan kepada 5.796 siswi kelas 5 SD, 1.326 siswi kelas 6 SD, dan 4.847 siswi kelas 9 SMP.
Program ini akan berlangsung pada Agustus dan November dengan target cakupan 90 persen dari total sasaran.
Kanker rahim atau kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian nomor 2 setelah kanker payudara pada perempuan di Indonesia.
“Sekitar 70 persen kasus kanker rahim baru diketahui ketika sudah di stadium lanjut,” ungkap Direktur Imunisasi Kemenkes RI Dr. Prima Yosephine, M.K.M dalam sambutannya.
Baca Juga: Telah Dimulai, Ini Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan pada CKG Sekolah. Apa Saja?
Ia kemudian mengungkap penyakit tersebut disebabkan oleh Human Papilloma Virus, dan bisa dicegah melalui imunisasi vaksin HPV sejak dini.
“Pemerintah mengimbau agar kita mengendalikan atau memberikan pencegahan terhadap kanker serviks ini, sehingga pemerintah memasukkannya ke dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah,” ujar Dr. Prima.
Ia berharap pelaksanaan BIAS berjalan lancar demi mewujudkan Indonesia yang sehat, dan keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, kesehatan, organisasi, maupun masyarakat.
“Kita semua bisa menjadi komunikator yang andal untuk menyampaikan pentingnya imunisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Kalsel Dr. H. Diauddin mengungkap tantangan besar dalam pelaksanaan BIAS ini adalah maraknya hoaks yang bernarasi bahwa vaksin ini memberikan dampak negatif pada tubuh, sehingga informasi tersebut dapat menyesatkan masyarakat.
Karena itu, semua pihak diminta bekerja sama untuk menangkal informasi palsu yang mudah menyebar dan seringkali bersumber tidak jelas.
Acara pembukaan BIAS ini ditutup dengan simbolis penyuntikan yang dilakukan langsung oleh Dr. H. Diauddin, M. Kes dan tenaga kesehatan lainnya kepada siswa-siswi SD Muhammadiyah 8 & 10 Banjarmasin dan SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin.
Acara ini turut dimeriahkan oleh beberapa penampilan spesial dari siswa-siswi SD Muhammadiyah 8 & 10 Banjarmasin, SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin, dan Seni Madihin dari H. Anang Syahrani.