Media Utama Terpercaya

12 Desember 2025, 20:16
Search

BMKG: La Nina Mengintai Jelang Nataru. Ini Daerah-Daerah Potensi Hujan Lebat!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
BMKG menyampaikan perkiraan La Nina
BMKG menyampaikan perkiraan La Nina menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). [Foto: bmkg.go.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut La Nina berpotensi terjadi jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) yang menyebabkan curah hujan tinggi di beberapa wilayah. Hal itu karena banyak fenoma atmosfer aktif, antara lain Monsun Asia, Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, serta potensi bibit siklon atau siklon tropis.

“Pengaruh La Nina lemah dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif turut berperan dalam meningkatkan potensi intensitas curah hujan, khususnya pada minggu kedua Desember 2025 hingga minggu pertama Januari 2026,” ujar Teuku Faisal Fathani selaku Kepala BMKG,  dilansir dari laman resmi bmkg.go.id, Kamis (11/12).

Perkiraan curah hujan tinggi tersebut dengan kisaran 300 hingga 500 milimeter per bulan pada bulan Desember 2025 dan Januari 2026. Untuk bulan Desember, sebagian besar wilayah Sumatra, kecuali Bengkulu dan Lampung mengalami puncak musim hujan. Sedangkan Januari hingga Februari, puncak musim hujan terjadi di wilayah Lampung, Bengkulu, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

“Wilayah yang berpotensi mengalami kondisi tersebut meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Sementara itu, sebagian besar wilayah Kalimantan secara klimatologis berada dalam musim hujan sepanjang tahun,” ungkap Faisal.

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Ekstrem dan Pasang Tinggi, BPBD Ingatkan Risiko Banjir Besar di Banjarmasin

Lebih lanjut, gelombang Rossby dan Kelvin yang aktif mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra bagian Selatan, Jawa, dan Papua. Sementara itu, MJO juga mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jawa, Kalimantan, Papua, dan sebagian Sulawesi. Di sekitar wilayah Indonesia juga terpantau adanya bibit siklon yang terus dimonitor oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG.

Merespon terkait perkiraan La Nina tersebut, BMKG telah menyampaikan imbauan kewaspadaan dini melalui koordinator provinsi atau BMKG Wilayah yang berpotensi terkena dampak peningkatan curah hujan tersebut, seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Lampung.

Selain langkah mitigasi, BMKG bersama BNPB juga melaksanakan modifikasi cuaca di sejumlah wilayah, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Hal ini ditujukan untuk mendukung upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.

Pada pertengahan Desember ini, BMKG juga mencatat adanya potensi banjir rob di wilayah Banten, Jakarta termasuk Pantai Utara Jakarta, pesisir utara dan timur Jawa, Pantura Jawa Barat, serta beberapa wilayah di Kepulauan Riau dan Kalimantan.

Baca juga: BMKG Ungkap Alasan di Balik Suhu Panas yang Melanda Indonesia, Diperkirakan Berlangsung hingga Awal November 2025!

Terkait sektor penerbangan udara, BMKG memperingatkan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang perlu di waspadai. Untuk Desember 2025, rute penerbangan yang berisiko terdampak meliputi wilayah Laut Natuna, Selat Karimata bagian selatan, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, serta Papua bagian utara.

Semantara untuk Januari 2026, potensi awan Cumulonimbus terjadi pada rute penerbangan di sekitar Samudra Hindia barat Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Arafura, serta wilayah Papua.

Sedangkan untuk tranportasi laut, BMKG memperikan gelombang laut kategori sedang, berkisar antara 1,25 sampai 2,5 meter terjadi di perairan barat dan selatan Sumatra, Selat Sunda, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, perairan utara Kepulauan Anambas dan Natuna, serta Samudra Pasifik utara dari Halmahera hingga Papua

(cnnindonesia, bmkg.go.id)

[post-views]
Selaras