Media Utama Terpercaya

11 Oktober 2025, 02:06
Search

Bimtek MDMC Regional Kalimantan Resmi Ditutup, Peserta Siap Jalankan RTL dan Perkuat SPAB di Sekolah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Penutupan
Penutupan kegiatan Bimtek MDMC dan PRB berbasis SPAB. [Foto: mu4.co.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan organisasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis Satuan Pendidikan Anti Bencana (SPAB) resmi ditutup pada Sabtu (27/9) di Swiss-Belhotel Borneo, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya rangkaian kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas pelatihan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret di wilayah masing-masing.

Dalam sambutannya, Budi menegaskan dua hal utama yang harus diperhatikan peserta usai mengikuti pelatihan, yaitu penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan penguatan organisasi. 

“Semua (peserta) memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan hasil pelatihan ini. Dua hal yang jadi poin penting, yaitu rencana tindak lanjut yang sudah disusun harus dijalankan, dan penguatan organisasi yang menjadi motor tindak lanjut dari pelaksanaan bimtek. Dengan begitu, sekolah dapat benar-benar siap menghadapi risiko bencana melalui SPAB, dan MDMC dapat terus berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana di seluruh daerah,” ujar Budi.

Baca Juga: Kolaborasi MDMC dan Satuan Pendidikan Regional Kalimantan Dalam Memperkuat Tim Siaga Bencana

Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Naibul Umam, M.Si., juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk membangun Budaya Sadar Bencana (BUDANA) melalui program SPAB di sekolah. Ia menegaskan, hasil pelatihan harus disampaikan kembali kepada sekolah, dinas pendidikan, komite, hingga pimpinan Muhammadiyah di setiap tingkatan.

“MDMC sudah terbiasa bekerja sama dengan berbagai pihak, baik kementerian, lembaga nasional maupun internasional. Yang penting memiliki visi yang sama untuk kepentingan kemanusiaan. Kali ini kepentingannya adalah memperkuat budaya sadar bencana di sekolah melalui program SPAB,” ujar Naibul Umam saat diwawancarai reporter mu4.co.id, Sabtu (27/9).

Terkait kesannya terhadap kegiatan, Naibul Umam menyebut Bimtek ini menjadi momentum kebangkitan regional Kalimantan. Ia menilai, untuk pertama kalinya kader MDMC se-Kalimantan dapat berkumpul dan menunjukkan semangat yang meyakinkan untuk bersatu, lebih aktif, serta memberi manfaat bagi kemajuan Muhammadiyah.

Baca Juga: Ketua MDMC PP Muhammadiyah Puji Aktivitas Sosial Masjid Al Jihad Banjarmasin

Sementara itu, Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah, Budi Santoso, S.Psi., M.K.M., kembali memandu peserta mengenai penyusunan rencana tindak lanjut dari kegiatan Bimtek MDMC yang telah dilaksanakan sejak 24 September 2025 itu.

Sesi ini menekankan pentingnya pencatatan, pelaporan, simulasi, serta evaluasi berkelanjutan untuk memastikan program sekolah aman bencana berjalan efektif di wilayah mereka masing-masing.

Peserta mulai menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan Bimtek MDMC yang dilaksanakan sejak 24-27 September 2025. [Foto: mu4.co.id]

Tanggapan dari Perwakilan Peserta Pendidik dan MDMC Kalimantan

Yustika Caprilin, dari SD Muhammadiyah Tanjung Selor, Kalimantan Utara, menilai pelatihan SPAB sangat bermanfaat karena memberi wawasan baru tentang kesiapsiagaan bencana, khususnya menghadapi kebakaran yang sering terjadi di daerahnya. Ia berkomitmen menindaklanjuti hasil pelatihan dengan program simulasi di sekolah.

“Ini sangat bagus untuk sekolah di mana sekolah itu yang sebelumnya tidak tahu seperti apa penanganan bencana. Jadi ini bisa dibilang kegiatan yang sangat positif untuk bisa dilakukan di sekolah, terlebih lagi ketika di sekolah (wilayah kami) sering terjadi kebakaran atau bencana lain. Jadi, bagus untuk disosialisasikan ke anak-anak agar mereka siap siaga dalam menghadapi bencana yang akan terjadi,” ujarnya.

Yustika menambahkan, tindak lanjut dari kegiatan ini adalah rencana pelaksanaan simulasi di sekolahnya dengan melibatkan MDMC Kalimantan Utara, BPBD, PMI, Dinas Pendidikan, serta Majelis Dikdasmen Muhammadiyah agar upaya pengurangan risiko bencana bisa berjalan lebih terpadu.

Baca Juga: Peserta Bimtek MDMC se-Kalimantan Lakukan Kegiatan Susur Sungai dan Pelajari Upaya Minimalisir Risiko Bencana di Pasar Terapung

Sementara itu, Sekretaris MDMC Kalimantan Utara, Supardi, yang hadir sebagai peserta Bimtek ini menegaskan bahwa meski harus menempuh jarak jauh dengan peserta yang terbatas, hal itu tidak mengurangi semangat mereka menyerap ilmu dari pelatihan. Ia memastikan pengetahuan yang diperoleh akan diterapkan dan dibagikan di daerah masing-masing.

“Dengan ilmu yang kami dapat di sini, kami akan apresiasikan dan kami akan salurkan di wilayah-wilayah kami,” ujar Supardi.

Usai penutupan, para peserta dijadwalkan kembali ke daerah masing-masing dengan membawa komitmen untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan kolaborasi bersama MDMC dalam mendukung terwujudnya sekolah aman bencana.

[Video: mu4.co.id]
[post-views]
Selaras