Jakarta, mu4.co.id – Beredar kabar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti akan melakukan pergantian Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum “Deep Learning”.
Model deep learning yang diterapkan pada tiga prinsip utama, antara lain:
- Mindful, siswa diajak terlibat langsung sehingga dapat bereksplorasi.
- Meanungful, guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menjelaskan alasan pentingnya mempelajari topik tersebut.
- Joyfull, memungkinkan siswa belajar dengan menyenangkan karena mereka memahami tujuan pembelajaran.
Mendikdasmen Bantah Isu Deep Learning
Dilansir dari Klik Pendidikan, dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI yang ditayangkan dilaman YouTube TVR parlemen Rabu (6/11), isu pelaksanaan Kurikulum Deep Learning dibantah langsung oleh Abdul Mu’ti.
“Kami belum mengambil kebijakan terkait dengan ujian nasional, PPDB, Merdeka Belajar dan lain-lain,” ungkap Abdul Mu’ti dikutip pada Kamis (7/11).
Baca Juga: Langkah Awal Sebagai Mendikdasmen, Abdul Mu’ti Bakal Kaji Ulang Kurikulum Merdeka
Mu’ti menyebut bahwa isu yang beredar di masyarakat merupakan aspirasi masyarakat, bukan pernyataan resmi.
Pergantian ke kurikulum tidak memungkinkan dilakukan saat ini karena satuan pendidikan sedang dalam masa pertengahan tahun ajaran.
“Secara tahun ajaran sekolah itu sekarang berada di pertengahan tahun ajaran, tidak mungkin kita melakukan perubahan kurikulum di tengah tahun ajaran,” ucapnya.
Kemungkinan adanya pergantian kurikulum di tahun ajaran baru masih terbuka. Abdul Mu’ti saat ini tengah melakukan kajian mendalam terkait kebijakan pendidikan, dengan mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat.
“Kami punya masih punya waktu beberapa bulan ini untuk nanti melakukan pengkajian-pengkajian, menyerap aspirasi sehingga pada tahun ajaran baru,” jelas Mu’ti.
(Melintas, Klik Pendidikan)