Jakarta, mu4.co.id – Komite Olimpiade Internasional (IOC) buka suara terkait pencoretan atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia. Mereka mengancam akan melarang Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional.
“Untuk merekomendasikan kepada semua federasi internasional agar tidak menyelenggarakan acara olahraga internasional atau pertemuan di Indonesia hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada federasi internasional bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk hadir,” pernyataan IOC dilansir dari detiksport, Jum’at (24/10).
IOC mengeluarkan keputusan tegas pada Rabu, 22 Oktober 2025. Dewan eksekutif IOC meminta seluruh federasi olahraga dunia untuk tidak menyelenggarakan ajang internasional di Indonesia.
Keputusan ini juga menghentikan semua pembahasan tentang pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 dan konferensi olahraga internasional lainnya. Bahkan, IOC juga memutus sementara komunikasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC).
Dalam waktu dekat, IOC meminta NOC Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk hadir di Lausanne, Swiss, guna membahas pemasalahan ini lebih lanjut.
Baca juga: MUI Desak Pemerintah Tolak Tim Senam Artistik Israel Bertanding di Jakarta. Begini Tanggapan Menlu!
Terkait Keputusan IOC tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil langkah menghindari kedatangan delegasi Israel ke Indonesia.
“Kami di Kemenpora, sebagai wakil pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” ujar Menpora Erick dilansir dari laman resmi Kemenpora, Jum’at (24/10).
Langkah tersebut juga dilandasi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Ia menegaskan bahwa Kemenpora dan Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mempersipakan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga dan pembangunan pusat latihan tim nasional serta tetap berperan aktif di berbagai ajang olahraga internasional.
“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminkan kedigdayaan bangsa di mata dunia,” tambahnya.
Baca juga: Atlet Senam Israel Dipastikan Tak Dapat Tampil di Indonesia Usai Banding Ditolak
Tidak hanya komentar dari pemerintah Indonesia, kolom komentar di berbagai unggahan akun media sosial resmi IOC pun diserang ribuan komentar dari warganet Indonesia. Kritik mereka adalah tudingan bahwa IOC menerapkan standar yang berbeda (double standard) dalam kasus Indonesia dibandingkan dengan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia atau konflik geopolitik lain yang melibatkan negara adidaya.
Netizen mempertanyakan ketegasan IOC yang hanya muncul ketika kepentingan salah satu negara tertentu terganggu, sementara isu kemanusiaan yang lebih luas diabaikan.
(detik.com, kompas.com, kemenpora.go.id, medcom.id)













