Media Utama Terpercaya

7 Desember 2025, 19:17
Search

Baru 29 Ribu dari 81 Ribu Jemaah Dinyatakan Lolos Istitha’ah Haji 2026!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Skrining kesehatan jemaah haji
Skrining kesehatan jemaah haji. [Foto: Dinkes Banjarmasin Kota]

Jakarta, mu4.co.id – Persiapan haji 2026 berjalan semakin intensif. Ribuan calon jemaah sedang menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat wajib sebelum berangkat ke Tanah Suci. Hingga Selasa (2/12) pagi, lebih dari 81 ribu jemaah tercatat telah mengikuti proses skrining.

“Dari jumlah tersebut sekitar 29.449 jemaah haji reguler yang sudah memenuhi syarat istitha’ah dan 18 jemaah dari jemaah haji khusus,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Haji dan Umrah, Liliek Mahendro, dikutip dari Himpuh, Jum’at (5/12).

Baca Juga: Selama 3 Bulan Sebelum Keberangkatan, Kesehatan Jemaah Haji Akan Terus Dipantau

Sebanyak 81.654 jemaah reguler dan 202 jemaah khusus telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Namun, belum semuanya bisa dinyatakan layak. Masih ada 1.017 jemaah reguler dan 1 jemaah khusus yang harus dievaluasi ulang sebelum mendapatkan status “aman berangkat”.

Pemerintah Arab Saudi juga merilis pembaruan daftar penyakit yang secara otomatis membuat calon jemaah dinyatakan tidak memenuhi istitha’ah untuk haji 2026. Daftar ini lebih rinci dan aturannya lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pelunasan Bipih Kini Bisa Melalui HP Tanpa Antre di Bank. Begini Caranya!

Berikut beberapa kondisi medis yang dipastikan menghambat keberangkatan, antara lain:

  1. Gagal organ vital seperti gagal ginjal yang butuh cuci darah rutin, gagal jantung berat, dan kerusakan hati parah.
  2. Penyakit paru kronis yang membutuhkan oksigen 24 jam.
  3. Gangguan saraf atau kondisi kejiwaan berat yang memengaruhi kesadaran atau aktivitas, termasuk demensia.
  4. Kehamilan berisiko tinggi, terutama trimester ketiga.
  5. Penyakit menular aktif seperti TBC paru terbuka dan demam berdarah.
  6. Penyakit kronis yang tidak terkontrol: jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus.
  7. Kanker stadium lanjut, autoimun tidak terkendali, epilepsi, hingga stroke.

Calon jemaah dengan kondisi kesehatan tersebut tidak hanya berpeluang gagal lolos pemeriksaan di Indonesia, tetapi juga berisiko ditolak masuk atau dipulangkan oleh otoritas Arab Saudi jika dianggap tidak aman untuk menjalankan ibadah.

(Himpuh)

[post-views]
Selaras