Media Berkemajuan

23 April 2025, 13:58
Search

Banyak Gen Z Kena Kanker Kolorektal, Karena Hal Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kanker kolorektal
Ilustrasi Kanker Kolorektal [Foto: halodoc]

Jakarta, mu4.co.id – Sejumlah pemberitaan menyebut bahwa kasus kanker kolorektal (Kanker Usus Besar) pada kelompok usia muda, termasuk gen Z, mengalami peningkatan signifikan.

Mengacu data International Agency for Research on Cancer (IARC), tercatat lebih dari 25 ribu warga Indonesia terkena kanker kolorektal pada 2022. Dari 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, 968 di antaranya berusia 30 hingga 39 tahun. Sementara pada usia 20 hingga 29 tahun tercatat 446 kasus yang mengidap kanker kolorektal.

Kanker kolorektal sendiri merupakan jenis kanker yang menyerang usus besar (kolon) atau rektum. Kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia. Kanker ini juga umum disebut sebagai kanker usus besar atau kanker rektum, tergantung di mana kanker ini bermula.

Terkait hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University dr. Sulpiana, M.Biomed pun mengungkapkan penyebab utama tingginya risiko penyakit ini di usia muda adalah faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.

“Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta konsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak menjadi faktor risiko utama yang dapat memicu kanker kolorektal di usia muda,” jelasnya, Senin (17/03/2025).

Baca juga: Bolehkah Menyimpan Botol Air Minum Dalam Mobil?

Adapun gejala kanker kolorektal sendiri diantaranya yaitu:

  1. Perubahan pola buang air besar,
  2. Adanya darah dalam feses,
  3. Nyeri atau kram perut yang berkepanjangan,
  4. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,
  5. Rasa lelah yang berlebihan.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis untuk mendeteksi kemungkinan kanker sejak dini.

Lebih lanjut, dr. Sulpiana pun merekomendasikan skrining kolonoskopi sebelum usia 40 tahun bagi individu yang memiliki riwayat kanker kolorektal dalam keluarga atau memiliki riwayat Irritable Bowel Syndrome (IBS) untuk pencegahan.

Teknologi tersebut juga dapat memudahkan memantau kondisi kesehatan dan mengenali risiko kanker lebih awal. Sementara itu, untuk menurunkan risiko kanker kolorektal, dr. Sulpiana menyarankan beberapa langkah pencegahan, antara lain yaitu:

  1. Meningkatkan konsumsi serat dengan memperbanyak sayur, buah, dan biji-bijian,
  2. Mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan yang tinggi lemak jenuh,
  3. Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan usus,
  4. Menjaga keseimbangan gizi dengan memperhatikan asupan nutrisi harian.
    (cnbcindonesia.com)
[post-views]
Selaras