Sumatra, mu4.co.id – Bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat mengakibatkan sejumlah akses jalan darat dan jembatan terputus.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan kondisi itu mempersulit pemberian bantuan bagi warga terdampak.
“Ini mengakibatkan kesulitan-kesulitan untuk memberikan bantuan,” katanya seusai rapat tanggap bencana di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur pada Kamis, 27 November 2025.
Untuk memastikan bahan bantuan logistik tersebut dapat didistribusikan kepada korban bencana banjir di daerah-daerah terisolir, pemerintah mengerahkan bantuan melalui udara. “Bantuan melalui udara karena kita tidak bisa (menunda) pemberian bantuan sampai (perbaikan) infrastruktur perhubungan darat ini selesai,” ujar Pratikno.
Baca juga: Lima Unit Sudah Tiba, Prabowo Targetkan 200 Helikopter pada Januari 2026
Menanggapi hal itu, Presiden RI Prabowo Subianto mengerahkan 50 helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, hingga Airbus A400 untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah,” ungkapnya dilansir dari Kompas, Senin (8/12).
Dikutip dari laman resmi TNI AU menyebutkan helikopter Caracal dari Skadron Udara 8 telah dikerahkan menggangkut bantuan logistik untuk menjangkau sejumlah lokasi yang sulit akibat kerusakan infrastruktur dan sulitnya akses jalur darat antara lain Desa Bukit Ewih di Aceh, Kabupaten Agam di Sumatera Barat, serta Pademun, Takengon di Aceh Tengah.
Seluruh kekuatan negara juga diturunkan untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak bencana di tiga provinsi Sumatera itu.
