Media Utama Terpercaya

21 Desember 2025, 21:38
Search

Banjir dan Longsor di Sumatra-Aceh Tewaskan 1.016 Orang, 212 Korban Masih Hilang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru
Pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. [Foto: Antara Foto]

Jakarta, mu4.co.id – Duka akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra-Aceh kian mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal telah mencapai 1.016 jiwa di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga Ahad (14/12).

Sementara itu, 212 orang masih dinyatakan hilang dan pengungsi korban banjir sebanyak 624.670 orang.

Pada Sabtu (13/12), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari menjelaskan sempat terjadi perubahan data karena pencocokan data kependudukan dan pencatatan sipil serta identifikasi ulang oleh tim di lapangan.

“Beberapa nama sebelumnya tercatat sebagai korban bencana ternyata merupakan jenazah lama yang dimakamkan di area pemakaman yang terdampak banjir dan longsor, sehingga dikeluarkan dari daftar korban,” jelas Abdul dikutip dari Kompas, Senin (15/12).

Baca Juga: Banjir Bandang Dan Tanah Longsor Melanda Aceh, Sumut, Sumbar. Ini Korban dan Kerugiannya!

Sementara itu, operasi pencarian korban hilang masih berlangsung. Berikut datanya:

Sumatra Utara

  • Tapanuli Tengah: Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair (56 hilang)
  • Tapanuli Selatan: Desa Garoga, Batang Toru (30 hilang)
  • Kota Sibolga: Pancuran Gerobak, Sibolga Kota (1 hilang)

Sumatra Barat

  • Kabupaten Agam: Kecamatan Malalak dan Palembayan (53 hilang)
  • Kota Padang Panjang: Aliran Sungai Batang Anai (32 hilang)
  • Kabupaten Padang Pariaman: Aliran Sungai Batang Anai (1 hilang)
  • Kecamatan Tanah Datar: Aliran Sungai Batang Anai

Aceh

  • Kabupaten Bener Meriah (14 hilang)
  • Kabupaten Aceh Utara (6 hilang)
  • Kabupaten Aceh Tengah (4 hilang)
  • Kabupaten Bireun (4 hilang)
  • Kabupaten Aceh Tamiang
  • Kabupaten Nagan Raya.

Banjir bandang dan longsor ini juga menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur. BNPB mencatat sekitar 1.200 fasilitas umum rusak mencakup ratusan sekolah, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, kantor pemerintahan, serta 145 jembatan. 

Kerusakan jalan dan jembatan tersebut sempat mengisolasi sejumlah wilayah dan menghambat evakuasi serta penyaluran bantuan.

(Kompas, detik news)

[post-views]
Selaras