Banjarmasin, mu4.co.id – Kota Banjarmasin masuk 10 besar dengan biaya transportasi termahal di Indonesia, yakni berada di peringkat 9, dengan nominal biaya transportasi Rp852.207 perbulan atau 11,09% dari biaya hidup.
Biaya transportasi pun menjadi salah satu komponen pengeluaran masyarakat terbesar. Data tersebut diketahui berdasarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Berikut ini daftar 10 kota dengan biaya transportasi termahal di Indonesia yaitu:
- Depok, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.802.751/per bulan atau 16,32% dari biaya hidup
- Bekasi, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.918.142/per bulan atau 14,02% dari biaya hidup
- Surabaya, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.629.219/per bulan atau 13,61% dari biaya hidup
- Bogor, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.235.613/per bulan atau 12,54% dari biaya hidup
- Jayapura, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.127.798/per bulan atau 12,45% dari biaya hidup
- Jakarta, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.590.544/per bulan atau 11,82% dari biaya hidup
- Makassar, dengan Biaya Transportasi Rp. 1.156.528/per bulan atau 11,52% dari biaya hidup
- Balikpapan, dengan Biaya Transportasi Rp. 981.842/per bulan atau 11,51% dari biaya hidup
- Banjarmasin, dengan Biaya Transportasi Rp. 852.207/per bulan atau 11,09% dari biaya hidup
- Surakarta, dengan Biaya Transportasi Rp. 712.955/per bulan atau 0,27% dari biaya hidup
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo, pun mengungkapkan salah satu penyebab utama tingginya biaya transportasi di Banjarmasin adalah belum terintegrasinya sistem angkutan umum yang ada saat ini, dan sistem pembayarannya yang masih dilakukan secara terpisah.
Baca juga: BPS 2025: Kalsel Nomor 2 Tingkat Kemiskinan Terendah di Indonesia!
Ia mencontohkan, penumpang yang hendak bepergian dari kawasan Jalan Brigjen H. Hasan Basri (Kayu Tangi) ke Terminal Km 6 harus transit lebih dulu di Terminal Pasar Sentra Antasari. Akibatnya, penumpang terpaksa membayar dua kali: pertama saat naik angkutan menuju terminal, lalu membayar lagi untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir.
“Ketika berganti angkutan, penumpang harus bayar lagi. Inilah yang membuat transportasi kita terasa mahal dan tidak efisien,” ujarnya.
Saat ini pihaknya pun menyebut tengah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk merancang sistem transportasi terintegrasi, termasuk dalam hal pembayaran.
“Jika ke depan sistem pembayaran bisa disatukan, maka masyarakat cukup bayar sekali untuk satu perjalanan, meski harus berganti armada. Ini tentu akan memangkas biaya dan meningkatkan efisiensi,” sambung Slamet.
Sebagai informasi saat ini, Banjarmasin memiliki 4 koridor utama yaitu: Terminal Pasar Sentra Antasari – Terminal Km 6, Terminal Pasar Sentra Antasari – Halte RSUD Ansari Saleh, Halte Teluk Tiram – Halte Sungai Andai, Terminal Pasar Sentra Antasari – Halte Mantuil.
Namun demikian, Slamet mengakui dari total angkutan umum sebanyak 17 unit armada yang tersedia tidak semuanya dalam kondisi operasional, beberapa mengalami kerusakan akibat usia dan pemakaian terus-menerus. “Yang aktif beroperasi saat ini lebih dari 10 unit,” pungkasnya.
(rri.co.id, bloombergtechnoz.com)