Yogyakarta, mu4.co.id – Film pendek 2Yoel karya mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memenangkan penghargaan Best Fiction Short Film kategori Komedi di 7th PRISM UBD Short Film Festival 2024 yang digelar oleh Universiti Brunei Darussalam yang digelar awal Desember lalu.
Sutradara, Ergya Maharani Putri, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini dan menyebut bahwa apresiasi masyarakat terhadap karyanya saja sudah menjadi prestasi besar.
“Suatu kebanggaan, apalagi ini pertama kalinya bagi saya. Film ini bisa diterima oleh masyarakat dan berhasil masuk festival, yang bagi saya itu seperti cita-cita yang akhirnya terwujud,” ucap Ergia dikutip dari laman Muhammadiyah, Jum’at (13/12).
Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Indonesia 2024
Sinopsis 2Yeol
Film 2Yoel sendiri menceritakan tentang sosok tuyul yang harus menuntaskan misinya untuk menghasut seorang anak bernama Alif. Namun, Alif adalah anak yang sangat agamis, yang membuat tugas tuyul menjadi semakin sulit.
Di tengah kesulitan itu, tuyul harus menghadapi tantangan besar, termasuk merelakan dirinya kepanasan demi menjalankan misinya. Suatu malam, saat Alif lupa membaca doa sebelum tidur, tuyul melihat celah untuk mengajak Alif masuk ke peradabannya.
Terinspirasi dari Mitos
Ergia menjelaskan bahwa ide cerita 2Yoel terinspirasi dari mitos peradaban jin yang lebih maju dari manusia, namun dikemas dalam konteks kehidupan sehari-hari. Tantangan besar muncul dalam pengembangan naskah, terutama karena film ini mengusung genre komedi yang mengangkat isu agama.
“Kami harus sangat berhati-hati dalam pengembangan ceritanya, karena isu agama kalau diangkat dalam film itu cukup sensitif, tapi kami juga ingin agar cerita dalam film ini tetap dapat diterima oleh semua kalangan,” ucapnya.
Menurut Ergia, yang membedakan 2Yoel dengan film komedi lainnya adalah penggabungan unsur komedi dengan tema religi. Selain humor, film ini juga menyampaikan pesan-pesan agama yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Film ini sengaja dibuat ramah anak agar bisa dinikmati oleh semua kalangan usia, dengan harapan dapat menyampaikan pesan positif, seperti pentingnya menjaga iman dan tidak mencuri, terutama sejak usia dini.
“Meskipun ada banyak pengaruh dari luar, kita harus ingat bahwa yang menentukan keimanan kita adalah diri kita sendiri. Bagaimana kita memilih untuk tetap beriman atau tidak,” ucapnya.
(Muhammadiyah)