Jakarta, mu4.co.id – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) sedang melakukan transformasi besar pada bandara, dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Bali, untuk meningkatkan layanan bagi 150 juta penumpang per tahun.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa transformasi bandara dilakukan secara mendasar karena bandara merupakan cerminan identitas bangsa atau gerbang utama negara.
“Bandara adalah tempat pertama dan terakhir yang didatangi wisatawan. Transformasi ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan optimal,” ucap Maya dikutip dari Kompas, Senin (30/12).
Transformasi Bandara Fokus pada Terminal 3 Soekarno-Hatta
Transformasi di Bandara Soekarno-Hatta mencakup beautifikasi Terminal 3 dengan ornamen tanaman hijau, self baggage drop, lanskap taman di pintu masuk, serta area bagasi dengan taman vertikal dan hutan mini.
Baca Juga: Tarif Parkir di Bandara Syamsudin Noor Bakalan Naik Jadi Segini!
Selain itu, ada juga LED besar menampilkan budaya Indonesia, sementara taman luar terminal ditata ulang dengan konsep budaya dan teknologi modern.
Transformasi Bandara pada Tiga Aspek
Direktur Utama InJourney menyebut ada 3 aspek utama dalam transformasi bandara, yaitu:
- Premises: Peningkatan kualitas infrastruktur untuk pengalaman pelanggan, termasuk beautifikasi terminal dan penggunaan teknologi seperti CT & ATRS XRAY.
- Process: Optimalisasi operasional berbasis ekosistem dan data-driven decision making.
- People: Pengembangan nilai, sikap, dan kompetensi berbasis customer centric dengan standar global.
Maya menyebut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi momentum transformasi bandara, dengan penumpang di Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 3,05 juta dan di Ngurah Rai Bali 1,39 juta. Masing-masing bandara naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Kompas)