Banjarmasin, mu4.co.id – Ketua Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalsel, Nanda Febryan Pratama Jaya, menilai rencana Pemko Banjarmasin untuk menata ulang reklame dan baliho di Jalan Ahmad Yani merupakan langkah positif.
Namun, ia mengingatkan pentingnya perencanaan yang matang, sosialisasi luas, serta pelaksanaan yang bertahap.
“Pemko harus menyusun tahapan yang jelas dan memberikan waktu bagi para pengusaha reklame untuk beradaptasi. Sebagian besar reklame ini dikelola oleh pihak swasta, jadi prosesnya perlu didiskusikan bersama,” ujar Nanda, dikutip dari Radar Banjarmasin, Rabu (11/6).
Nanda menilai perubahan reklame ke bentuk videotron memerlukan penyesuaian teknis, biaya, dan regulasi. Ia menyadari hal ini akan membebani pengusaha karena tingginya investasi, sehingga ia menyarankan Pemko memberi waktu adaptasi bagi pelaku usaha dan memberi solusi yang saling menguntungkan.
Baca Juga: Menuju Kota Modern, Pemko Banjarmasin Tertibkan Kabel Semrawut: Rapikan atau Dipotong!
Nanda menekankan perlunya komunikasi antara pemko dan pengusaha reklame agar penataan berjalan lancar. Ia juga menyarankan pelibatan vendor dan ahli teknis sejak awal, serta memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan masyarakat, khususnya pengendara.
“Penggunaan videotron memerlukan penyesuaian teknis, seperti kekuatan struktur penyangga dan jarak aman bagi pengendara. Layarnya tidak boleh terlalu dekat atau menyilaukan. Hal ini perlu diatur dengan regulasi yang jelas,” jelas Nanda.
Keselamatan pengendara jadi perhatian utama. Ia menyoroti videotron yang terlalu dekat jalan bisa mengganggu konsentrasi pengendara
Nanda menilai sektor reklame berpotensi besar meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), asalkan diawasi ketat dan seluruh titiknya taat pajak. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap struktur bangunan reklame yang sudah ada.
“Jangan sampai reklame lama yang sudah keropos menjadi membahayakan masyarakat. Evaluasi keselamatan harus dilakukan secara menyeluruh,” tuturnya.
(Radar Banjarmasin)