Media Berkemajuan

7 Juli 2024, 20:09

Bagaimana Kedudukan Haji Mabrur Menurut Rasulullah? Simak Penjelasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kedudukan haji mabrur
Bagaimana kedudukan haji mabrur menurut Rasulullah? [Foto: Jawapos.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Sebanyak 49 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia gelombang I telah kembali ke Tanah Air secara bertahap mulai Jumat (21/06/2024) lalu. Tidak ada harapan yang paling diimpikan seluruh jemaah haji kecuali menjadi haji yang mabrur.

Karena seutama-utama balasan dan ganjaran orang yang meraih predikat haji yang mabrur adalah surga. Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari no.1773, derajatnya shahih menurut Ijma’ ulama) 

Baca juga: 49 Kloter Jemaah Haji Gelombang I Mulai Pulang Ke Tanah Air, Berikut Daftarnya!

Bahkan kedudukan haji yang mabrur derajatnya sangat tinggi, berada 3 tingkatan dibawah amal ibadah utama lainnya. Lantas apa saja 3 amal ibadah utama tersebut?

Lebih dari 1400 tahun yang lalu, diceritakan para sahabat juga pernah menanyakan hal yang sama kepada Rasulullah ﷺ, sebagaimana lafaz hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu’anhu menceritakan bahwasanya ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ,

أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ

Artinya: “Amal apakah yang paling utama?” Rasul menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian ditanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad fii sabilillah.” Kemudian ditanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Haji mabrur.” (HR. Bukhari no.1520, derajatnya shahih menurut ijma’ ulama).

Dari hadits di atas diterangkan bahwa haji mabrur kedudukannya sangat agung dan merupakan salah satu dari 3 amal ibadah yang paling utama di sisi Allah, yaitu:

1. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa keraguan

2. Melakukan jihad fii sabilillah

3. Haji yang mabrur

Baca juga: Usai Panas Ekstrem, Mina Diguyur Hujan. Jemaah Haji Ramai Panjatkan Doa

Bahkan di zaman Rasulullah, kaum perempuan pernah merasa iri dengan kaum laki-laki dalam hal semangat beribadah. Karena keterbatasan yang ada pada kaum perempuan sehingga mereka tidak bisa ikut turun ke medan perang melakukan jihad fii sabilillah, lalu mereka mengeluhkan hal tersebut kepada Rasulullah ﷺ.

Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah, Ummul mukminin radhiallahu’anha, menceritakan bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ,

يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ

Artinya: “Wahai Rasulullah, engkau telah menjelaskan bahwa jihad adalah amal yang paling utama, maka apakah kami boleh berjihad?” Rasul kemudian bersabda, “Tidak, namun jihad yang paling utama bagi kalian (kaum perempuan) adalah haji mabrur.” (HR. Bukhari no.2784, derajatnya shahih menurut Ijma’ ulama).

Oleh karena itu kedudukan haji yang mabrur bagi kaum perempuan adalah bagaikan jihad fii sabilillah yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Inilah jihad fii sabilillah bagi kaum perempuan tanpa harus mengangkat senjata dan turun ke medan perang!

[post-views]
Selaras
error: Content is protected !!