New York, mu4.co.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengirim sekitar 2.000-3.000 pasukan ke Timur Tengah ketika konflik bersenjata antara Israel dan Hizbullah semakin intens, Senin (30/09/2024).
Kementerian Pertahanan AS mengatakan ribuan pasukan tersebut dikerahkan untuk meningkatkan keamanan bagi 40 ribu prajurit AS yang sudah berada di sejumlah negara seperti Irak, Suriah, dan beberapa negara lain.
Dan baru-baru ini, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield memberikan peringatan kepada Iran untuk tidak menyerangnya atau sekutunya, Israel, yang disampaikan pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (02/10/2024).
Diketahui, peringatan tersebut disampaikan setelah sebelumnya Israel menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan memulai serangan darat di Lebanon dan setelah Iran menyerang Tel Aviv dengan rentetan rudal.
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Wafat Akibat Serangan Israel!
Lebih lanjut, AS menegaskan dukungannya untuk Tel Aviv selama bersifat defensif. “Rezim Iran akan bertanggung jawab atas tindakannya. Dan kami sangat memperingatkan Iran atau proksinya agar tidak mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat, atau tindakan lebih lanjut terhadap Israel,” ucap Thomas-Greenfield dalam forum Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, pihaknya juga menambahkan bahwa DK PBB harus mengutuk serangan Iran terhadap Israel, dan menerapkan “Konsekuensi Serius” terhadap Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) atas tindakan mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon menyebutkan bahwa pihaknya akan membela diri. “Israel akan membela diri. Kami akan bertindak. Dan izinkan saya meyakinkan Anda, konsekuensi yang akan dihadapi Iran atas tindakan mereka akan jauh lebih besar daripada yang pernah mereka bayangkan,” tegas , seperti dilansir Reuters.
(detik.com, cnnindonesia.com)
