Arab Saudi, mu4.co.id – Arab Saudi, yang selama ini mengandalkan cadangan minyak dan gas untuk perekonomiannya, mulai mencari sumber pendapatan lain. Baru-baru ini, negara tersebut menemukan cadangan litium di ladang minyak dekat laut.
Menurut laporan Reuters, Saudi Aramco telah memulai proyek percontohan untuk mengekstraksi litium dari salah satu ladang minyaknya.
Wakil Menteri Pertambangan, Khalid bin Saleh Al-Mudaifer, mengungkapkan bahwa Kerajaan akan segera meluncurkan program komersial untuk mendukung penambangan litium secara langsung.
Lithium Infinity (Lihytech), sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh King Abdullah University for Science and Technology, akan memimpin proyek ekstraksi litium tersebut bekerja sama dengan perusahaan tambang Saudi Ma’aden dan Aramco.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Pendamping Wisata Digital AI Pertama di Dunia. Ini Kelebihannya!
“Mereka mengekstraksi litium melalui teknologi baru yang mereka kembangkan di King Abdullah University for Science and Technology dan mereka tengah mempercepat pengembangan dalam hal ini,” ujar Khalid bin Saleh Al-Mudaifer, dikutip dari detik inet, Sabtu (21/12).
“Mereka sedang membangun proyek percontohan komersial di ladang minyak. Jadi air garam yang keluar dari ladang akan terus menerus masuk ke proyek percontohan komersial ini,” tambahnya.
Al-Mudaifer mengatakan biaya ekstraksi litium dari air garam di ladang minyak lebih tinggi dibandingkan metode tradisional, tetapi berharap proyek ini akan layak secara komersial jika harga litium meningkat.
Perusahaan seperti Exxon Mobil dan Occidental Petroleum juga berencana menggunakan teknologi serupa untuk mengekstraksi litium dari air garam, seiring dunia beralih dari bahan bakar fosil.
Baca Juga: Fenomena Menakjubkan, Gurun Al Jawf, Arab Saudi Diselimuti Salju Untuk Pertama Kalinya
Aramco menyatakan bahwa litium adalah “area yang menarik” dan sedang mengevaluasi potensi ekstraksinya di ladang minyak mereka.
Arab Saudi, yang ekonominya bergantung pada minyak, telah menginvestasikan miliaran dolar untuk menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik, sebagai bagian dari upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mencari sumber pendapatan alternatif bagi kerajaan kaya minyak tersebut.
Litium Jadi Masa Depan Energi Global
Seiring berkurangnya cadangan bahan bakar fosil, litium, yang dijuluki ‘emas putih’ karena kelangkaannya, diperkirakan akan menggantikan minyak dan fosil sebagai sumber energi utama.
Saat ini, baterai Litium-ion (Li-ion) digunakan untuk hampir semua perangkat elektronik seperti mobil listrik, laptop, dan ponsel. Hal ini karena baterai tersebut ringan, memiliki kepadatan energi tinggi, dan dapat diisi ulang, menjadikannya solusi energi yang efisien dan murah.
(detik inet)