Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 08:31

Arab Saudi Jelaskan Penyebab Permasalahan Saat Puncak Haji di Armina

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tenda-tenda jemaah haji di wilayah Arafah dan Mina [Foto: madaninews.id]

Arab Saudi, mu4.co.id – Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan hasil investigasi terkait berbagai persoalan yang terjadi saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

“Kami sudah menerima hasil investigasi dari pemerintah Saudi atas kejadian di Muzdalifah, Arafah, dan Mina,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selepas menyambut kedatangan petugas haji di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Ini Keluhan Jemaah Haji Indonesia 2023 yang Diterima Timwas DPR

Seperti diketahui, saat Armina terjadi beberapa persoalan dalam pelayanan jemaah haji. Pelayanan ini melibatkan pihak ketiga yang ditunjuk otoritas Arab Saudi.

Problem paling dirasakan jamaah terjadi di Muzdalifah, yakni ketika ada keterlambatan pengangkutan jamaah menuju Mina sehingga membuat banyak dari mereka terlantar di bawah terik Matahari, juga terhambat pasokan makanan dan minuman. Tak hanya Indonesia, masalah ini juga dikeluhkan jamaah negara lain, seperti Malaysia, Libya, Nigeria, dan Singapura. Hingga kini, Gus Yaqut masih mempelajarinya. Menurutnya, hasil investigasi tersebut panjang dan pada waktunya nanti temuan-temuan itu akan disampaikan ke publik.

Baca juga: Jemaah Haji Keluhkan Fasilitas Tenda di Mina yang Sangat Terbatas

Sejak awal Kementerian Agama RI menyoroti Masyariq sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas sejumlah masalah yang mewarnai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina.

Masyariq adalah perusahaan penyedia layanan di Masya’ir (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) untuk jamaah haji. Masyariq merupakan pengembangan bentuk kelembagaan dari muasasah.

Sebelum 2022, penyedia layanan bagi jamaah haji Indonesia di Masyair dikenal dengan nama Muasasah Asia Tenggara (Muasasah Janub Syarq Asia).

Baca juga: Menteri Haji Arab Saudi Minta Maaf Soal Layanan Armuzna

Saat itu, pelayanannya terbatas kepada negara-negara Asia Tenggara. Setelah menjadi perusahaan, namanya berubah menjadi Masyariq dan layanannya lebih luas, tidak terbatas negara Asia Tenggara tapi juga bisa untuk kawasan lainnya.

Beberapa persoalan yang muncul antara lain adalah tenda Arafah yang sempat dimasuki jamaah nonkuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jamaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jamaah haji.

Berita sebelumnya, Kemenag RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membetuk Tim Investigasi untuk menangani masalah selama fase Masyair. Upaya ini disepakati setelah Menag Yaqut dan Menteri Taufiq bertemu pada 30 Juni 2023 di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. (kompas.com)

[post-views]
Selaras