Arab Saudi, mu4.co.id – Beredar kabar bahwa Arab Saudi berencana akan mengurangi kuota haji Indonesia hingga 50%, karenanya Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) pun mengupayakan melakukan negosiasi dengan Saudi.
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf menyebut sampai saat ini, Kementerian Haji Arab Saudi belum menetapkan kuota resmi bagi RI, menyusul beberapa situasi yang terjadi pada haji 2025.
“Kuota haji Indonesia untuk tahun depan belum ditentukan. Biasanya, angka kuota langsung diberikan setelah musim haji selesai,” kata pria yang akrab disapa Gus Irfan di Jeddah, Selasa (10/06/2025).
Lantas benarkah kabar tersebut? Berkaitan dengan itu, baru-baru ini, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa wacana pemangkasan kouta haji tersebut memang sempat mencuat karena pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menilai pengelolaan haji Indonesia 2025 semrawut. Namun, kondisi itu berubah setelah muncul sinyal perbaikan dari pemerintah Indonesia melalui pembentukan badan khusus penyelenggara haji setingkat kementerian oleh Presiden Prabowo.
“Karena tahun depan pengelolaan haji tidak lagi di Kementerian Agama, dan Presiden membentuk badan setingkat kementerian, maka pemerintah Saudi menyatakan ada harapan dengan manajemen baru itu,” kata Dahnil, Rabu (11/06/2025).
Baca juga: Siapa Orang Indonesia Pertama yang Melaksanakan Ibadah Haji? Berikut Sejarahnya!
Menurut Dahnil, kepercayaan dari Saudi ini membuat wacana pemotongan kuota tidak lagi dikembangkan. Justru sebaliknya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan keyakinannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk melakukan perbaikan signifikan dalam tata kelola haji.
“Jangan sampai nanti berkembang berita seolah-olah pemerintah Saudi sudah pasti potong kuota haji Indonesia tahun 2026. Bukan seperti itu. Itu hanya wacana yang muncul sebagai bentuk warning karena kondisi tahun ini,” tegasnya.
Dahnil juga mengungkapkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memberikan sinyal positif dan siap bekerja sama erat dengan Badan Penyelenggara Haji mulai dari tahap awal persiapan. “Mereka menyampaikan lagi, nggak usah khawatir. Karena mereka percaya Presiden sudah bentuk manajemen baru. Harapannya ini jadi titik awal perbaikan,” lanjutnya.
Diketahui, Kementerian Haji Arab Saudi dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada Juli mendatang untuk membahas teknis persiapan haji 2026 secara lebih mendetail sebagai bagian dari komitmen bersama, dan salah satu poin penting adalah asistensi langsung dari Kementerian Haji yang akan menyatu dalam proses perencanaan bersama BP Haji Indonesia.
Dahnil pun menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir soal isu pengurangan kuota. Justru, dengan model kerja sama baru ini, pemerintah berharap ada penambahan kuota di masa depan. “Yang jelas, masyarakat tidak perlu khawatir. Kita optimis tahun 2026 akan ada banyak perubahan positif, bahkan semoga ada penambahan kuota,” tutupnya.
(amirariau.com, detik.com)