Banjarmasin, mu4.co.id – Alluvi Hafidh Hanafi (11) merupakan siswa SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin yang menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah ke-48 dengan bersepeda. Sosoknya menjadi sorotan karena terbilang muda untuk mengikuti kegiatan. Tak sendiri, ia bersepeda dari Banjarmasin ke Surakarta ditemani sang Ayah.
“Bener sekali gowes Banjarmasin ke Solo (Surakarta). Perjalanan ke Muktamar adalah rencana lama yang sudah disiapkan. Kira-kira empat bulan sebelum berangkat sudah latihan gowes jauh sampai Martapura, pulang pergi,” kata Andri Yulianto, ayah dari Alluvi Hafidh Hanafi, sekaligus Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah 10 Banjarmasin.
Motivasi keduanya bersepeda dari Banjarmasin ke Surakata adalah karena ingin menggembirakan, memeriahkan, dan mensyiarkan Muktamar Muhammadiyah ke-48. “Capek jelas, namanya gowes long trip. Ini ‘kan perjalanan bersepeda terjauh bagi kami saat ini.”
Keduanya merasa gembira selama perjalanan lantaran bertemu dengan orang baru dan menyambung tali silaturahmi. “Selain bonding dengan anak sendiri diperjalanan, senang juga bertemu pesepeda lain. Kami jadi tambah semangat untuk menyusul, melaju. Biar cepat bergabung dengan pegowes lain.”
Sambutan dan antusias sesama warga persyarikatan di setiap kota atau tempat yang disinggahi, selalu menyambut dan menjamu rombongan pesepeda. “Dari tim Lazismu, PCM, dan warga setempat memastikan kami bisa istirahat dan makan malam,” cerita Andri Yulianto. “Sambutan seperti ini sangat luar biasa.”
Sebelum berangkat bersama pesepeda lain, sempat ada kendala yang dialami Alluvi, panggilan akrabnya. Kondisi anak itu kurang fit untuk bepergian. “Kami memutuskan tidak ikut. Tapi malam itu, Alluvi nangis minta tetap ikut, padahal masih panas badannya. Mungkin karena sudah lama mempersiapkan diri dengan latihan, baik pulang pergi bersepeda ke sekolah maupun long trip keluar kota. Akhirnya malam itu antara ragu dan yakin, kami mengikutsertakan Alluvi.”
Di antara para pesepeda bahkan juga ada yang terserang flu, demam, dan kram perut. “Namun karena semangat dan tujuan harus sampai di Muktamar tepat waktu, Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, kami kembali fit. Waktu istirahat kami dimaksimalkan, setiap dua jam perjalanan wajib rehat dan memperbanyak minum air putih,” kata Andri Yulianto saat diwawancara Rabu, (30/11/2022).
Kendala lain yang mereka hadapi berupa rantai sepeda yang sering lepas dan sulitnya mengayuh di jalan yang menanjak. “Di perbatasan Jombang sempat istirahat cukup lama, karena sepeda sudah berat dikayuh. Dengan semangat mengejar dan fokus Muktamar, akhirnya di Ngawi baru menemukan bengkel. Ternyata semua rantai sepeda kami sudah kering. Akhirnya diberikan pelumas dan bisa kembali normal.”
Sebagai ayah, Andri Yulianto merasa sangat senang bisa memfasilitasi anaknya untuk mengasah potensi dan mengeksplor diri. Ia menyampaikan, Alluvi juga sangat senang bahkan semakin percaya diri. “Kalau dari saya sendiri, momen Muktamar ini saya jadikan sebagai langkah untuk mengenalkan persyarikatan Muhammadiyah ke anak dan juga sebagai kegiatan untuk mengasah potensi anak. Apa yang didapatkan Alluvi saat ini tentu membuat saya sebagai orang tua sangat senang karena dia mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Saya juga menyampaikan ke dia, bahwa jika kita punya niat baik maka kerjakan saja dan nantinya akan banyak orang baik yang ikut terlibat.”