Sudan, mu4.co.id – Sumur air pertama yang dibangun dari bantuan masyarakat Indonesia melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan telah diresmikan. Sumur itu berada di Desa Umkatti, Omdurman, Sudan. Proses pengerjaan sumur dimulai usai penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding / Nota Kesepakatan) antara KL Lazismu PCIM Sudan dengan Rowahil Sudan, tepatnya pada Selasa, (8/11/2022). Rowahil Sudan adalah lembaga lokal yang bertugas mengerjakan pengeboran sumur nanti.
Peresmian dilaksanakan dalam 2 sesi, secara daring dan luring. Acara peresmian sumur secara luring dilaksanakan pada Selasa, (8/11/2022). Peresmian dihadiri seluruh amil KL Lazismu PCIM Sudan, perwakilan Pengurus PCIM dan Aisyiyah Sudan, serta perwakilan Rowahil Sudan. Sedangkan secara daring, dilakukan pada Sabtu, (3/12/2022) melalui Zoom Meeting. Acara ini dihadiri langsung oleh Duta Besar LBBP RI untuk Republik Sudan, Penasihat Ahli Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ketua PCIM Sudan, dan Kepala KL Lazismu PCIM Sudan.
Warga Desa Umkatti antusias menyambut peresmian wakaf sumur. Acara dimulai dengan pemotongan pita, kemudian ada sambutan dari Kepala KL Lazismu Sudan, Wahidin Mayar Daroji. “Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan keumatan dalam menyebarkan syiar Islam, yang kali ini lewat Lazismu Sudan menginisiasi adanya sumur air untuk warga Sudan yang tinggal di Umkatti. Semoga sumur air yang ada bisa memberi manfaat yang besar untuk warga setempat serta limpahan pahala bagi segenap donatur dan pihak yang sudah turut mendukung realisasinya,” kata Daroji.
Sambutan juga di sampaikan oleh perwakilan Rowahil Sudan maupun warga setempat yang menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang telah melebarkan sayap kepedulian hingga lintas benua ke Negeri Sudan. “Kami sangat berterima kasih kepada Lazismu Sudan dan masyarakat Indonesia yang sudah membangun sumur air di wilayah kita,” ungkap salah satu warga.
Acara selanjutnya ialah edukasi kebersihan diri kepada anak-anak setempat. Panitia mencontohkan cara menyikat gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar, kemudian anak-anak mengikutinya. Mereka juga diedukasi untuk menjaga kebersihan di tengah kondisi Sudan yang sering terdampak wabah penyakit.
Desa Umkatti dipilih menjadi lokasi penggalian sumur karena memiliki keterbatasan akses air bersih maupun listrik. Desa dengan jumlah penduduk sekitar sepuluh jiwa itu memiliki jarak yang relatif jauh dari Ibu Kota, sehingga masyarakatnya kesulitan mendapat air bersih dan tak jarang harus jalan kaki menuju sumber air di sekitar Sungai Nil untuk kebutuhan sehari-hari.
Peresmian sumur air ini merupakan langkah nyata dalam internasionalisasi gerakan Muhammadiyah untuk mencetuskan jejak-jejak pengabdian secara luas di wilayah Timur Tengah dan Afrika, sekaligus ajang membangun hubungan baik antara KL Lazismu PCIM Sudan, Lazismu PP Muhammadiyah, maupun Perwakilan Republik Indonesia setempat guna merealisasikan berbagai program-program kebaikan yang bermanfaat untuk umat.
Duta Besar LBBP RI untuk Republik Sudan, Sunarko mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pihak Lazismu melalui bantuan sumur air ini. “KBRI Khartoum mengapresaisi Badan Pengurus Lazismu Pusat maupun Lazismu Sudan yang sudah memberikan kontribusi konkrit pada negara Sudan di tengah kondisi pandemi dan krisis sosial ekonomi yang masih menimpa negara Sudan,” ujarnya.
Penasihat Ahli Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief turut mengapresiasi hal tersebut. Ia juga memberikan saran untuk pergerakan KL Lazismu PCIM Sudan agar kedepannya mengadakan program yang tidak banyak, tetapi tepat sasaran bagi para Diaspora (perantau) setempat dan warga lokal.
Sumber: Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah