Banjarmasin, mu4.co.id – Seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) dengan 171 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia menyampaikan pernyataan sikap bersamaan dengan aksi bela Palestina dan kutuk Israel.
Aksi mengecam Israel ini dibesut Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR-PTMA) di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Selasa (7/5).
“Hingga saat ini agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina,” ucap Alfian Mauricefle, S.Sos., M.AP selaku Wakil Rektor III UMB.
“Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan yang terluka mencapai lebih dari 77.867 orang yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak,” sambungnya.
Baca Juga: 172 Kampus Muhammadiyah Gelar Aksi Bela Palestina di Kampus Masing-masing Besok!
Adapun Dasasila FR-PTMA dalam aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel, antara lain:
- FR-PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
- Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genosida Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
- Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
- Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel-Palestina.
- Mendukung Internasional Criminal Court (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.
- Mengecam OIC (Organization of Islamic Cooperation), Rabithah Alami Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
- Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
- Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun, apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel.
- Atas nama Hak Asasi Manusia dan amanah konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir. Dalam hal ini dari Muhammadiyah, kami meminta pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
- Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel-Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.