Media Berkemajuan

7 Juli 2024, 20:52

Akibat Perang Tak Kunjung Usai, Tentara Israel Alami Stress, Cacat, Hingga Nekat Bunuh Diri

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tentara israel alami stress, cacat, hingga nekat bunuh diri, akibat perang tak kunjung usai [Foto: hidayatullah.com]

Gaza, mu4.co.id – Seorang tentara Israel dari anggota cadangan Pasukan Pertahanan Israel yang bertugas di Jalur Gaza, Eliran Mizrahi (21) dilaporkan situs Al-Mayadeen telah melakukan bunuh diri, setelah 2 hari kembali dari pertempuran di Jalur Gaza, Senin (17/06/2024). 

Hal tersebut dilakukan diduga karena untuk menghindari kembali berperang di Gaza. Diketahui Mizrahi sendiri telah bekerja di Gaza sebagai pengemudi ekskavator selama 78 hari dan menderita gangguan stres pasca-trauma. Media Israel melaporkan bahwa tentara tersebut seharusnya kembali bertugas di Rafah, Jalur Gaza selatan, namun bunuh diri sebelum itu.

Bukan hanya kali ini, sebelumnya media Haaretz juga mengungkapkan bahwa 10 perwira dan tentara Israel juga telah melakukan bunuh diri sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, namun diduga tentara IDF menutupi masalah tersebut. Bahkan dilaporkan 30.000 tentara Israel alami stres dan mengajukan pelayanan kesehatan mental sejak perang di Gaza pecah.

Gejala yang dikeluhkan berupa detak jantung cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tubuh gemetar yang tidak terkendali, kebingungan, hingga ketidakmampuan untuk bergerak. “Sekitar 200 tentara diberhentikan dari militer karena masalah psikologis yang mereka derita akibat perang,” ujar laporan juru militer Israel dikutip dari Anadolu.

Baca juga: Takut Kehabisan Tentara, Israel Rekrut Pasukan Cadangan dan Perpanjang Usia Pensiun

Akibat hal tersebut, pemerintah Israel pun membangun 2 pusat kesehatan mental di bagian selatan negara tersebut. Bahkan mereka juga menyediakan hotline khusus untuk melayani para tentara yang ingin mendapatkan perawatan psikolog dan psikiater. Namun setelah mendapatkan perawatan psikologis yang ditentukan oleh otoritas medis tentara, mereka diwajibkan bergabung kembali untuk melaksanakan tugas militernya di Gaza.

Tak hanya itu, ribuan tentara Israel juga dilaporkan cacat. Dilaporkan sekitar 4 ribu tentara Israel saat ini cacat permanen, dan jumlah tentara yang luka-luka hingga cacat diprediksi bisa meningkat hingga 30 ribu.

Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel pun menyebutkan laporan tentara cacat permanen tersebut merupakan total terbanyak selama perang terjadi.

Ia bahkan menyebutkan terdapat sejumlah tentara yang perlu diamputasi, mengalami kebutaan, hingga kelumpuhan. “Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka parah sebanyak ini,” katanya.
(tribunnews.com)

[post-views]
Selaras
error: Content is protected !!