Jakarta, mu4.co.id – Ade Armando mengonfirmasi bahwa ia telah aktif menjabat sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power, anak usaha dari PT PLN (Persero) sejak Kamis (3/7).
Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris BUMN sempat ramai di media sosial setelah beredarnya tangkapan layar dokumen Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN NP pada 1 Juli.
Ade mengonfirmasi susunan baru tersebut, menyebut Edi Srimulyanti sebagai komisaris utama sekaligus komisaris independen.
Jajaran komisaris lainnya meliputi Suharyono, M. Pradana Indraputra, Adam Muhammad, dan Muhammad Syafi’i. Posisi direktur utama dipegang oleh Ruly Firmansyah, didampingi lima direksi lainnya yaitu M. Irwansyah Putra, Teguh Widhi Harsono, TB Ari Wibawa Mukti, Dwi Hartono, dan Komang Parmita.
Ade Armando dikenal sebagai akademisi yang kerap membela pemerintahan Presiden Joko Widodo saat masih menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI).
Ia meraih gelar sarjana di UI (1988), magister di Florida State University, AS (1991), dan doktor di UI (2006). Pada 11 April 2023, Ade resmi mundur dari UI dan bergabung dengan PSI, aktif mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: Musisi Senior Yovie Widianto Resmi Ditunjuk Sebagai Komisaris Pupuk Indonesia!
Ade Armando diketahui akan menerima honorarium sebesar 90% dari yang diterima komisaris utama. Selain itu, mereka mendapatkan THR setara satu kali honorarium, tunjangan transportasi 20% dari honorarium, tunjangan komunikasi, asuransi purnajabatan, layanan kesehatan, dan bantuan lainnya.
Tantiem diberikan berdasarkan kinerja dan jabatan, dengan komisaris utama menerima 45% dari tantiem direktur utama, sementara anggota komisaris mendapat 90% dari tantiem komisaris utama.
Dilansir dari CNN pada Ahad (6/7), berikut kisaran penghasilan yang diterima komisaris PLN NP dalam tahun buku 2024:
- Honorarium bulanan: Rp106.920.000
- Tunjangan transportasi bulanan: Rp21.384.000
- Tunjangan komunikasi bulanan: Rp1.000.000
- THR: Rp106.920.000
- Tantiem tahunan: antara Rp393.096.375 hingga Rp673.879.500
Dengan begitu, total pendapatan tahunan seorang komisaris bisa melebihi Rp2 miliar, tergantung pada jumlah tantiem yang diterima.
(CNN)