“Saatnya Berjihad Dengan Al-Qur’an”
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نًََحْمَدُهُ وَنًَسْتًَعِيْنُهُ وَنًَسْتَغْفِرُهْ وَنًَعُوذً ِبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صل على محمد و على اله وصحبه اجمعين. قال الله تعالى :
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
الله أكبر. الله أكبر. لا اله الا الله و الله أكبر . الله أكبر و لله الحمد.
Ma’syaral muslimin, jamaah Idul Fitri 1444 H. a’azzakumullah.
Pagi ini kita berkumpul disini, merapatkan jiwa dan raga, menadahkan hati untuk mendapatkan cucuran rahmat Ilahi
Pagi ini kita berkumpul di sini,
Bertakbir , membesarkan nama Allah, agar terpatri sampai ke relung hati bahwa, hanya Allah Yg Maha Besar, selain-Nya kecil di hadapan-Nya
Permasalahan sebesar apapun, kecil di hadapan keagungan Kekuasaan-Nya
Musuh yg demikian Kuat, kecil di hadapan KekuatanNya yg tiada berbatas.
Mari bertakbir dengan jiwa, lisan dan raga kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Kaum muslimin -Rahimakumullah
Ketika kita bertakbir dengan penuh bahagia di sini, di sana di tepian dunia yg lain, kesedihan masih mencengkram
Di syria tempat bercokol rezim syi’ah yg penuh kebencian membantai muslim Sunni tanpa perikemanusiaan , tapi takbir masih menggema disana, yg dengan terpekikkan : wahai penguasa syiria, engkau kecil tak berarti di hadapan kebesaran Allah,
Basysyarakallahu bil jahiem
Takbir pun masih menggema di Gazza, Palestina, diselingi dentuman bom dan letusan peluru,
Takbirpun masih terdengar walau mungkin sedikit sayup dari tenda-tenda pengungsian muslim Rohingya di Burma,
Ya, takbir masih menggema dengan hentakan iman di dada2 kita
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Ramadhan seharusnya menjadi kesempatan bagi kita untuk merajut kebersamaan
Alangkah eloknya bangsa ini, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, jika dapat menyatu padu , terutama pada momen yang sangat penting Ramadhan dan hari raya.
Persatuan sangat kita perlukan di hadapan deretan permasalahan yang demikian panjang.
Maraknya aliran-aliran sesat yg semakin membodohi umat.
Ditambah keterpurukan ekonomi yang justru diperalat oleh tangan2 hitam untuk korupsi dan manipulasi ..justru penanganannya yang tebang pilih menjadikan kondisi semakin memprihatinkan, Wallahul mustaan
Keluarga , lembaga paling penting dalam bangunan suatu masyarakat hari ini menghadapi krisis yang luar biasa.
Banyak keluarga yang menghadapi kekisruhan mulai dari perpecahan suami istri yg diliputi kabut pengkhianatan dan perselingkuhan hingga persoalan anak yang terjebak dalam beragam penyimpangan, terjerat narkoba, kehidupan mewah yg tidak terkendali.
Banyak keluarga hari ini menempati rumah ibarat seperti hotel saja, hanya untuk bermalam, tanpa perlu peduli dengan penghuni lainnya, atau ibarat pengunjung rumah makan yang setiap harinya memesan makanannya sendiri tanpa perlu berinteraksi dengan pengunjung yang lain, atau -maaf- ibarat Toilet umum saja tempat buang hajat,
Sungguh makna sebuah keluarga jika rumah sudah sedemikian adanya telah hilang dan sirna
Wallahul Mustaan
Sementara itu di tengah umat ini terjadi pula krisis ukhuwah dan persaudaraan, karena persoalan sepele kadang meruncing hingga perseteruan berkepanjangan
Lebih miris lagi jika hal itu terjadi pada aktivis Islam, yang nota bene paham akan pentingnya persaudaraan.
Sekali lagi Wallahul Musta’an.
Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allahu Akbar kabiiraa
Kaum Muslimin a’aanakumullah
Semoga Allah menolong kita semua
Pertanyaannya kini adalah; apa penyebab semua ini? Mengapa awan kelabu permasalahan yang menumpuk merundung kita?
Sungguh Jama’ah sekalian , jawabannya sangat jelas, bahwa semakin jauh kita dari cahaya & pelita kebenaran , maka akan semakin jauhlah kita dari jalan yang benar dan terperosoklah kita pada lorong hitam kesesatan dan kesengsaraan,
Cahaya itu adalah Al Qur’an
Pelita itu adalah As Sunnah
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur`ân)
(QS.An Nisa’: 174)
Jika umat ini jauh dari cahaya & pelita ini, maka menjadi sangat mudah panah-panah beracun syaithan dan hawa nafsu menancap pada jiwa membuat manusia kehilangan kewarasan imaninya, menjadi gila terhadap dunia , kehilangan kendali diri dan akhirnya takut mati meninggalkan kenikmatan semu di dunia yang fana ini,,,
Kondisi inilah yang membuat musuh hilang rasa segannya pada kita, tak takut lagi untuk menzalimi saudara-saudara kita.
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai buih dan sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.”
(HR. Abu Daud dan Ahmad)
Wallahul Musta’an
Hanya pada Allah kita meminta pertolongan dan hanya padaNya pula kita bertawakkal
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Apakah kondisi ini menyurutkan langkah kita?
Apakah kondisi ini membuat kita pesimis?
Tidak, sekali lagi tidak, bahkan keadaan ini memacu kita untuk bangkit, memicu kita untuk kembali memberdayakan semua potensi.
Kita tidak boleh terlena dalam jebakan musuh-musuh Allah, bahkan Allah Ta’ala menyeru untuk berjihad melawan mereka dengan Al Quran.
Kaum muslimin…, langkah pertama yang harus diayunkan adalah Jihad bil Quran
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا
“Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang kafir itu , dan berjihadlah dengannya ( Al Quran) dengan jihad yang besar”
(QS.Al Furqan:52)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabiiraa
Jihad dengan Al Quran adalah secara sungguh-sungguh belajar membacanya dengan benar, menggelorakan semangat tilawah Al Quran di semua tingkat dan semua kalangan tanpa kecuali.
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shohihnya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
«اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ،
“Bacalah Al Qur’an , karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembawa syafa’at bagi orang-orang yang membacanya”
Jihad bil Quran adalah usaha sungguh – sungguh untuk melahirkan para penghafal Al Quran ,yang Al Quran bersemayam di dada mereka.terdengar dari lisan-lisan mereka, terwujud dalam amalan keseharian mereka.
Dalam kesempatan yang penuh berkah ini, kembali kita serukan gerakan : Satu Rumah Satu Hafidh(satu penghafal Qur’an)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Jihad bil Quran adalah usaha yang sungguh-sungguh dan terus- menerus untuk mentadabburi Al Quran , menyelami maknanya, menghadirkan hati ketika membacanya dengan penuh khusyuk.
Dengan penuh semangat menghadiri majelis ilmu, dimana disitu Al Quran ditadabburi,
Tadabbur Al Quran berarti pembebasa jiwa dari belenggu syaithan dan hawa nafsu
أَفَلاَ يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلىَ قُلُوْبٍ أَقْفَالُهَا
Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad [47] : 24).
Tadabbur Al Quran akan membuka hati dan pikiran untuk semua solusi dari semua permasalahan
كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَيۡكَ مُبَـٰرَكٌ۬ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَـٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai fikiran mendapat pelajaran.” (QS Shaad [38] : 29).
Jihad bil quran adalah perjuangan menerjemahkan makna Al Quran dalam kehidupan , mengamalkan dan menegakkan hukum-hukum Allah di dalamnya,
Jika lisan kita harus benar melafalkan ayat-ayatnya, maka raga kitapun harus benar melaksanakan ayat-ayat itu .
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيْراً
“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS :al-Isra’ :9).
Jihad bil Quran adalah jihad yang besar, jalan panjang mendakwahkan dan menyampaikan ajaran Al Quran kepada seluruh manusia,
Jalan dakwah yang indah walau penuh dengan cobaan,
Jalan dakwah adalah para Nabi,
Menapakinya berarti menapak tilasi jalan mereka, menapak tilasi jalan Sang Nabi Muhammad SAW yang teduh di bawah bayang-bayang Al Quran
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Kaum muslimin – ra’aakumullah
Kedamaian , ketentraman dan kebaikan adalah harapan kita semua, untuk itu hendaknya kita semua tetap menjaga kondisi yang aman dan tenteram termasuk ketika kita diperhadapkan dengan agenda politik pemilhan eksekutif maupun legislatif di negeri kita Indonesia yang indah milik Allah .
Kaum muslimin pun hendaknya semakin cerdas dengan bersikap yang tepat menjatuhkan pilihan pada saudara muslim yang akan membawa maslahat dan menolak mudharat yang sebesar-besarnya pada umat dan bangsa ini.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Wahai para pemimpin bangsa ini, bertaqwalah pada Allah dalam mengurus 270 juta lebih hamba Allah di negeri ini. Jadikan Al Quran sebagai pedoman, As Sunnah sebagai penerang, jika tidak maka kesengsaraan telah menanti di dunia ini sebelum di akhirat.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Wahai para muslimah , kepadamu harapan tertumpah, baik dan buruknya umat ini ada di tanganmu.
Jagalah kehormatanmu, kenakanlah hijabmu yang benar, bukan untuk mode yang justru menjadi ajang pamer aurat dalam bentuk yg lain.
Lalu buat setiap istri , jadilah pelabuhan hati bagi suami anda, tempat berlabuh melipur lara, jadilah al waduwd , istri yang cintanya sejati karena Allah buat suaminya, taatlah padanya dalam ketaatan pada Allah
Lalu anda wahai pemuda harapan umat! jadilah pemuda beriman yang tangguh! Lihatlah ashabil kahfi, tidur mereka sekalipun menggetarkan musuh, karena mereka adalah:
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rab mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 13)
Jangan terperdaya dengan tipu daya syethan , hingga masa muda hanya diisi dengan hura-hura, ingat semua ada pertanggung jawabannya di hadapan Allah.
Hiasi masa muda dengan Al Quran, baca,telaah, hafalkan , amalkan , niscaya anda akan menjadi pemuda paling bahagia.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Sahabat insan media yg baik hati,
Anda pilar peradaban umat, kokohkan pilar itu dengan iman dan keluhuran budi, jadikan profesi anda untuk membangun masyarakat yang cerdas dan beriman.
Dan wahai anda para ayah & bunda , para Abi & Ummi , yang dirindu, hadirlah dalam hari- hari dan dalam jiwa buah hati anda. Hadirlah dengan Al Quran, hadirlah dengan cinta sepenuh jiwa mengantar mereka menjadi mujahid dan mujahidah sejati,
Tahukah anda bahwa buah hati kita kadang menangis dalam hati karena kelakuan kita yang buruk, karena kata- kata kita pedas, atau karena tidak hadirnya kita di saat mereka butuh dan rindu pada kita,
Basuh air mata jiwa mereka dengan senyum
Belai hati mereka dengan tilawah quran
Bangkitkan jiwa mereka Semangat Umar bin khattab
Gelorakan jiwa mereka Jihadnya Khalid bin Walid
Cemerlangkan pikirannya dengan kecerdasan Ali bin Abi Thalib
Tumbuh suburkan empatinya dengan kedermawanan Usman bin Affan
Bangun kelembutan jiwanya dengan hikmah dan bijaknya Abu Bakar Ash Shiddiq.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd
Terakhir kepada anda wahai para ustadz, para alim Ulama. guru-guru kami, pembimbing hati dan jiwa kami, ketahuilah.,,, bahwa kami mencintaimu karena Allah.
Teguhlah di jalanmu, pandulah kami dengan ilmu Allah yang dikaruniakan padamu, yakinlah bahwa Umat berada dibelakangmu menyokong dakwah yang engkau tebarkan, dan yang paling utama bahwa Allah di atasMu akan selalu membimbing dan menolongmu.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd
Ramadhan adalah mata rantai kebaikan yang hendaknya tidak terputus dengan berakhirnya bulan suci itu.
Amalan sunnah yang sangat elok untuk kita laksanakan adalah puasa 6 hari di bulan Syawal.
Nabi tercinta kita SAW bersabda :
منْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka dia seperti berpuasa satu tahun.” (HR. Imam Muslim).
Waktunya sejak hari kedua Syawal hingga akhir bulan, dapat secara berturut- turut atau tidak.
Bagi yang harus mengqadha puasa Ramadhan hendaknya mendahulukan puasa Qadhanya, kecuali jika dianggap tidak cukup waktu atau berat melaksanakannya, maka bisa mendahulukan puasa Syawal , Wallahu a’lam
Alhamdulillah , segala puji bagi Allah , tempat semua keluh -kesah disampaikan, tempat semua masalah mendapat jalan keluar,
Shalawat dan salam semoga tercurah pada Sang Rasul tercinta, para keluarga dan sahabatnya , manusia-manusia terbaik yang pernah terlahir
اللَّهُمَّ إِنَّا عَبِيْدُكَ بَنُوا عَبِيْدِكَ بَنُوا إِمَائِكَ نَوَاصِيْناَ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيْناَ حكْمُكَ عَدْلٌ فِيْناَ قَضَاؤُكَ
Ya Allah sesungguhnya kami adalah hamba-Mu, anak dari hamba-hamba Mu, ubun-ubun kami ada di tangan-Mu. Segala takdir-Mu terhadap kami telah Engkau tetapkan, dan sungguh betapa adilnya ketetapan itu atas kami
نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
Kami memohon kepada-Mu dengan semua Nama yang Engkau Miliki, yang telah Engkau Namakan untuk Diri-Mu, atau telah Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara makhluk-Mu, atau Engkau Turunkan dalam Kitab-Mu, atau Engkau simpan dalam Ilmu yang Ghaib di sisi-Mu
أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ وَنُورَ صُدُوْرِناَ وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ
“. . Jadikanlah Al Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami, penghapus duka dan kesedihan kami, dan pelipur kegundahan jiwa kami”
Ya Allah, Engkau adalah Rab kami Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakan kami, dan kami adalah hambaMu dan kami selalu berusaha menepati ikrar dan janji kami kepadaMu dengan segenap kekuatan yang kami miliki.Kami berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatan kami .Kami mengakui betapa besar nikmat-nikmatMu yang tercurah kepada kami dan kami tahu dan sadar betapa banyak dosa yang telah kami lakukan. Karenanya, ampunilah kami. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau
Ya Allah Tuhan Yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami
Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka Ya Allah
Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka Ya Rabb
Berikan kesempatan kami berbakti pada mereka Ya Allah.
Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu Ya Allah..
Dan jika Engkau telah memanggil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rahmatMu, serta perjumpakan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat JannahMu
Ya Allah berkatilah keluarga kami, jadikan mereka penyejuk pandangan mata dengan ketaqwaan dan ketaatan padaMu
Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang, Sayangilah para ustadz , guru-guru kami , lindungi dan , bimbinglah mereka. Lapangkan rezkinya , kuatkan azamnya dan berkati jalannya
Ya Allah bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-juwa ini dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan padaMu, jangan Engkau biarkan syaithan musuhMu menggerogoti persaudaraan kami
للَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَ المُذْنِبِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَتُبْ عَلَى التَّائِبِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَارْحَمْ مَوْتَانَا وَمَوْتَى المُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَاشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَى المُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ فَرِجّْ هُمُ المَهْمُوْمِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَفَرِّجْ كَرْبَ المَكْرُوْبِيْنَ، وَاقْضِ الدَّيْنَ عَنِ المَدِيْنِيْنَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ أَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلِ. ربنا اننا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة وقتا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين