Banjarmasin, mu4.co.id – Trainer Pelatihan Daarut Tauhiid (DT) Insani sekaligus Sekretaris Yayasan DT Bandung, Dr. H. Mulyadi Al Fadhil, S.Sos.I, M.Pd mengisi Kajian Khusus Masjid Al Jihad Banjarmasin, Selasa (23/12/2025) setelah shalat subuh.
Selain para jemaah, kajian tersebut juga diikuti oleh para guru sebagai peserta In House Training (IHT) yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 4.
Dalam kajiannya, Ustaz Mulyadi memulai dengan menyampaikan keutaamaan salat subuh berjemaah, antara lain waktu subuh adalah waktu yang disaksikan, terdapat amal yang lebih baik dari dunia seisinya, dan mendapat doa keberkahan dari Rasulullah, serta keutamaan lainnya.
Dengan tema kajian tentang refleksi akhir tahun, ia menjelaskan bahwa fenomena pergantian tahun bukanlah hal yang aneh karena waktu terus bergerak dan berjalan. Momen pergantian tahun ini harus dijadikan sebagai waktu untuk mengevaluasi diri.
“Momen ini adalah untuk bisa mengevaluasi diri. Ada ayat yang secara tegas diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk senantiasa melakukan evaluasi diri. Di surat ke 59 ayat 18 atau surat Al-Hasyr. Allah berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلۡتَـنۡظُرۡ نَـفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” jelasnya.
Ustaz Mulyadi mengatakan ayat ini perintah pertamanya yaitu bertakwa kepada Allah dan merenungkan apa yang telah kita lakukan di waktu sebelumnya. Perenungan tersebut dilakukan agar kita menyadari apakah lebih banyak amal baik atau buruk yang kita lakukan.
Waktu akan terus berjalan, sebagai contoh seseorang mungkin bisa menunda untuk mudik ketika di dunia, akan tetapi tidak ada yang bisa menunda mudik ke akhirat kalau waktunya telah sampai dan telah ditentukan.
“Dan itu tidak akan terjadi kembali ke dunia. Artinya sebelum kita pulang, tugas kita adalah kita menyiapkan bekal sebanyak mungkin, bekal sebaik mungkin,” ujarnya.
“Dengan pergantian waktu ada yang wafat semuanya adalah pelajaran bagi kita. Kita berfikir bahwa suatu saat kita akan wafat seperti itu,” tambahnya.
Baca juga: Abdul Mu’ti Isi Kajian Umum di Masjid Al Jihad Banjarmasin hingga Keliling Expo CRM Award VI
Ia juga menjelaskan ada 7 tanda-tanda kematian, yaitu rambut memutih, penglihatan kurang jelas, kulit mulai keriput, gigi mulai tanggal atau lepas, mulai pikun atau banyak lupa, badan mulai membungkuk, dan pendengaran mulai berkurang.
Ada tiga fase usia dalam islam, pertama usia muda atau usia produktif diawali dengan balig sampai 40 tahun, setelah itu usia dewasa dari 40 tahun sampai 60 tahun yang menjadi ciri matangnya seseorang, kemdian selebihnya dari itu merupakan perjalanan seorang hamba yang akan menemui Rab-nya.
“Mudah-mudahan momentum akhir tahun ini yang hanya kurang dari sepuluh hari, kita akan tinggalkan tahun 2025. Momentum ini membuat kita selalu memuhasabah diri karena sesunggahnya bertambah usia kita, berkurang jatah hidup kita, karena satu desahan nafas kita, satu langkah menuju kematian kita,” ucapnya.
Untuk lebih lengkapnya kajian dapat didengarkan dan ditonton melalui:
- Live Streaming : Channel Youtube ALJIHAD TV
- Live Audio : https://suaraaljihadfm.blogspot.com
- Radio : Suara Al Jihad Banjarmasin FM 105.1 Mhz













![Penandatanganan nota kesepahaman [MoU] dan perjanjian kerja sama Bobibos dan Timor Leste](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/12/Bobibos-1-300x192.jpg)
