Media Utama Terpercaya

22 Desember 2025, 00:25
Search

Masjid Al Jihad & Lazismu Al Jihad Banjarmasin Santuni Jenazah Bayi yang Meninggal Dibawa dari Pontianak

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Jenazah bayi di Masjid Al Jihad Banjarmasin
Masjid Al Jihad & Lazismu Al Jihad Banjarmasin santuni jenazah bayi yang meninggal dibawa dari Pontianak [Foto: mu4.co.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Urusan ajal tidak seorang pun yang mengetahuinya, apakah maut akan menjemputnya saat ia sudah tua ataukah masih belia. Begitupula tak seorang pun jua yang tahu kapan dan di belahan bumi mana ia akan dimakamkan.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Qur’an Surah Lukman ayat 34:

 وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌࣖ

“… (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. Lukman: 34).

Inilah yang dirasakan sepasang suami istri dan keempat anaknya. Sang ayah yang masih berusia 30 tahun-an merantau mengadu nasib dari Banjarmasin ke Pontianak, Kalimantan Barat karena bekerja di sebuah perusahaan minuman susu sebagai sales (tenaga pemasaran).

Ia memboyong serta istri dan keempat anaknya ke kota Khatulistiwa tersebut karena dari perusahaan disediakan tempat tinggal, namun hanya berselang 7 bulan kontrak kerjanya berakhir.

Ujian datang silih berganti, saat anak laki-laki pertamanya tertimpa musibah jatuh dari tangga yang menyebabkan tangan kirinya patah, kemudian tak berapa lama anak-anaknya yang lain terserang penyakit campak dan menular ke anaknya yang masih bayi.

Qadarullah, anak bungsunya yang masih bayi berumur 1 tahun 5 bulan tak tertolong. Karena keuangan sudah menipis sebab kontrak kerja sudah berakhir, dan atas anjuran orang tua sang istri, ia memutuskan untuk membawa jenazah anak laki-lakinya yang masih bayi tersebut pulang ke Banjarmasin dengan maksud ingin menguburkan bayi tersebut di Banjarmasin saja agar dekat dengan makam neneknya.

Baca juga: Triwulan Ketiga 2025, Jumlah Penyelenggaraan Jenazah di Masjid Al Jihad Banjarmasin Selama 9 Bulan Sudah Mencapai 906 Orang!

Semula ia sempat menanyakan biaya transportasi ambulans dari Pontianak ke Banjarmasin dan diberitahukan biayanya Rp8.000.000.

Tentu saja bukan uang yang sedikit, ia tak sanggup memenuhinya. Kemudian ia berpikir keras bagaimana caranya membawa jenazah bayinya ini pulang ke kampung halaman di Banjarmasin dengan uang yang seadanya ini.

Dengan menghadapai berbagai risiko yang mungkin saja terjadi, ia terpaksa memutuskan untuk naik kendaraan umum, bus jurusan Pontianak-Pangkalan Bun dengan membeli tiket seharga 1.400.000 bersama istri dan keempat anaknya, dan tentu saja dengan salah seorang anaknya yang telah wafat didalam gendongan ibunya dengan ditutupi kerudung panjang agar tidak menarik perhatian penumpang lain.

Diselimuti perasaan was-was dan khawatir di sepanjang perjalanan, kalau-kalau diketahui orang lain. Karena perjalanan darat dari Pontianak ke Pangkalan Bun bukanlah perjalanan singkat melainkan harus menempuh perjalanan kurang lebih 15 jam atau lebih dari 1 hari.

Syukurnya bus tersebut tidak jadi berhenti di Pangkalan Bun tetapi malah berhenti di Palangka Raya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 jam, sehingga perjalanan menuju Banjarmasin sudah lebih dekat. Dan di Palangka Raya, ia menghubungi ambulans milik tim relawan setempat yang bersedia mengantarkan keluarga ini menuju Banjarmasin dengan mengganti biaya BBM sebesar Rp1 juta.

Setelah menempuh perjalanan dari Palangka Raya ke Banjarmasin selama 3 jam, akhirnya sekitar pukul 3 subuh ambulans yang membawa keluarga tersebut tiba di masjid Al Jihad Jl Cempaka Besar Banjarmasin.

Baca juga: Terus Tingkatkan Pelayanan, Masjid Al Jihad Banjarmasin Selenggarakan 1.098 Jenazah Sepanjang 2024

Ia mengetahui nomor telepon Zainuddin Salimun, ketua koordinator Penyelenggaraan Jenazah di Masjid Al Jihad yang sebelumnya diberitahu oleh kakaknya karena kebetulan belum lama tadi juga pernah menyelenggarakan jenazah ibunda mereka di masjid Al Jihad.

Ia kemudian menghubungi Zainuddin Salimun dan menjelaskan kronologinya. Dan dini hari itu juga Zainuddin Salimun bersama tim Masjid Al Jihad segera membantu melaksanakan pemulasaran jenazah bayi tersebut dari memandikan, mengafani serta langsung disholatkan ba’da subuh hari Selasa (16/12/2025) di ruang induk Masjid Al Jihad.

Ia sempat menyodorkan uang sebesar Rp800.000 kepada Zainuddin dan mengatakan hanya ini sisa uang yang ia miliki untuk mengganti biaya pemakaman anaknya dan berjanji akan melunasi sisanya dengan cara mencicil. Namun kemudian Zainudidin Salimun menolak dan mengembalikan uang tersebut.

“Kami dari masjid Al Jihad Banjarmasin ikut berduka atas musibah yang menimpa keluarga Mas. Dan atas arahan dari ketua Takmir Masjid Al Jihad, H Taufik. Maka seluruh biaya penyelenggaraan jenazah dan pemakamanan anak Mas tidak dipungut biaya apapun, akan ditanggung oleh Masjid dan Lazismu Al Jihad” ujar Om Ijay, sapaan akrab Zainuddin Salimun.

Takmir Masjid Al Jihad Banjarmasin menyampaikan belasungkawa atas apa yang telah dialami keluarga tersebut, semoga senantiasa tabah dan sabar dalam menjalani ujian Allah ini. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menguji seorang hamba-Nya diluar kemampuannya.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al Baqarah: 286)

Semoga kisah ini menjadi i’tibar (hikmah dan pelajaran) bagi kita semua agar semakin merenungi dan menyadari bahwa manusia tidak memiliki daya apapun bila tanpa pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Yang Maha Penolong, Lagi Maha Penyayang.

Wallahu a’lam bishawab.

Jenazah bayi di masjid Al Jihad
Masjid Al Jihad & Lazismu Al Jihad Banjarmasin santuni jenazah bayi yang meninggal dibawa dari Pontianak [Foto: mu4.co.id]
[post-views]
Selaras